Antomembeli lampu dengan spesifikasi 220 volt, 100 watt. Jika lampu dipasang Anto pada tegangan 110 volt, berapakah daya lampu saat menyala? Pembahasan. Hambatan lampu saat dipasang pada tegangan 220 volt maupun 110 adalah tetap. R2 = R1. V22/ P2 = V12/ P1 P2 = (V1/V2)2 x P1 P2 = (110/220) 2 x 100 = 1/4 x 100 watt = 25 watt. Soal No. 7
Hallo Safi R, Jawaban dari soal tersebut adalah 7,2 volt. Diketahui R1 = 9 Ohm R2 = 6 Ohm R3 = 1 Ohm V = 10 volt r = 0,4 Ohm Ditanya Tegangan listrik pada R = 9 ohm. Pembahasan Konsep yang digunakan adalah konsep Hukum Ohm dengan persamaan V = I . R Dengan V = tegangan V I = Kuat arus A R = hambatan ohm Berikut langkah langkah menyelesaikan soal tersebut Hitung hambatan Pararel 1/Rp = 1/R1 + 1/R2 1/Rp = 1/9 + 1/6 1/Rp = 4+6/36 Rp = 3,6 maka hambatan Total nya Rt = Rp + R1 + r Rt = 3,6 + 1 + 0,4 Rt = 5 Gunakan Hukum ohm untuk menghitung arus Listrik Total. I = V / Rt I = 10/5 I = 2 A Pada rangkaian paralel tegangan akan sama. Vp = V9 = V6 Pada rangkaian seri tegangannya adalah Vtot = Vp +V3 +Vr V = IR Sehingga tegangan di R 9 adalah V9 = I Rp V9 = 2 . 3,6 = 7,2 volt Dengan demikian tegangan pada hambatan 9 ohm adalah 7,2 volt. Semoga membantu ya..
Jawab V = I x R. V = 2 A x 2 ohm. V = 4 volt. Untuk dapat memahami hukum Ohm dengan sempurna maka kita harus berprinsip bahwa antara tegangan listrik, hambatan penghantar dan kuat arus listrik adalah satu kesatuan di dalam suatu rangkaian. Jika dalam hambatan R mengalir arus listrik I, maka antara ujung-ujung hambatan timbul beda potensial V.

Hai Quipperian, bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan tetap semangat belajar ya. Pernahkah Quipperian mendengar komponen listrik bernama potensiometer? Potensiometer adalah alat yang nilai hambatan listriknya bisa siubah-ubah. Potensiometer ini biasa digunakan pada setrika listrik, kipas angin, lampu, dan beberapa perangkat elektronika lain. Pada prinsipnya, alat elektronika bisa digunakan jika mendapatkan suplai arus listrik yang tepat. Jika arus yang masuk terlalu kecil, perangkat pasti tidak bisa nyala. Itulah sebabnya perlu adanya potensiometer. Nah, ternyata prinsip kerja potensiometer ini didasarkan pada hukum Ohm, lho. Ingin tahu selengkapnya tentang hukum Ohm? Check this out! Sejarah Hukum Ohm Pada tahun 1827, seorang fisikawan asal Jerman, George Simon Ohm berhasil merumuskan suatu hukum kelistrikan yang disebut hukum Ohm. Hukum tersebut termuat dalam paper hasil penelitiannya yang berjudul “The Galvanic Circuit Investigated Mathematically”. Pada zaman itu, hukum inilah yang berhasil menjelaskan hubungan antara kuat arus listrik dan beda potensial di ujung-ujungnya. Jika terdapat beda potensial antara dua titik lalu dihubungkan dengan perangkat, maka akan muncul arus listrik. Rumusan Hukum Ohm Ohm menyatakan bahwa arus akan naik menjadi dua kali semula saat beda potensial di ujung hambatan dinaikkan dua kali semula. Artinya, kenaikan arus listrik sebandingan dengan kenaikan beda potensial. Secara matematis, pernyataan Ohm ini bisa dituliskan sebagai berikut. Besarnya kuat arus yang mengalir pada penghantar, ternyata tidak hanya dipengaruhi oleh beda potensial. Melainkan ada besaran lain yang mampu menghambat aliran elektron pada penghantar. Besaran itu kemudian disebut sebagai hambatan listrik. Keberadaan hambatan ini mampu memperlambat aliran elektron karena adanya interaksi dengan atom-atom pada penghantar. Oleh karena itu, semakin besar hambatan listriknya, semakin kecil arus yang akan mengalir. Hal itu menunjukkan bahwa hambatan listrik berbanding terbalik dengan arus listrik. Dari dua kesimpulan yang berhasil ia peroleh, Ohm berhasil merumuskan persamaan berikut. Dengan ketentuan sebagai berikut i = kuat arus listrik A; V = tegangan listrik volt; dan R = hambatan listrik/resistivitas Ohm. Persamaan di atas menunjukkan bahwa jika hambatan listriknya dibuat tetap, maka tegangan listrik akan sebanding dengan arus. Persamaan itulah yang nantinya dikenal sebagai persamaan hukum Ohm. Rangkaian listrik yang hambatannya memenuhi hukum Ohm, hubungan antara tegangan V dan arusnya i digambarkan dalam grafik berikut. Hambatan Jenis Hambatan jenis erat kaitannya dengan kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan arus listrik. Beberapa bahan sangat peka terhadap kekuatan menghantarkan arus listrik. Seberapa peka suatu bahan bisa menghantarkan arus listrik bergantung seberapa kecil hambatan jenisnya, contohnya saja konduktor. Konduktor merupakan penghantar listrik yang baik karena memiliki hambatan jenis kecil. Potensiometer Di awal artikel kamu sudah dijelaskan tentang potensiometer, ya. Jadi, potensiometer memiliki suatu bagian yang disebut wiper. Kegunaan wiper ini nantinya adalah untuk memilih hambatan agar dihasilkan arus listrik yang sesuai kebutuhan perangkat. Contoh potensiometer bisa kamu temukan pada pengatur volume DVD maupun tape. Tidak hanya itu, potensiometer biasa digunakan sebagai pengatur tegangan pada power supply. Agar pemahamanmu tentang hukum Ohm semakin terasah, simak contoh soal berikut ini. Contoh Soal 1 Sebuah kawat panjang dihubungkan dengan sumber tegangan. Besar tegangan dibuat bervariasi untuk melihat perbedaan kuat arus listriknya. Dari percobaan tersebut, diperoleh hasil sebagai berikut. Dari grafik tersebut, tentukan kawatnya! Pembahasan Hambatan merupakan gradien dari grafik tegangan V terhadap kuat arus i. Untuk itu, tentukan terlebih dahulu dua titik yang tepat dilalui oleh garis pada grafik. Berdasarkan gambar, dua titik tersebut adalah 0,0 dan 0,8;20. Kuat arus listrik ditunjukkan oleh sumbu X, sedangkan tegangan listriknya ditunjukkan oleh sumbu Y. Dengan demikian, diperoleh Jadi, besar hambatan kawatnya 25 Ohm. Contoh Soal 2 Ketika arus listrik 0,75 mA mengalir pada suatu hambatan, beda potensial yang terukur adalah 1,5 volt. Ketika arus listrik yang mengalir 0,25 mA, tentukan beda potensial yang terukur pada hambatan tersebut! Pembahasan Diketahui i1 = 0,75 mA V1 = 1,5 volt i2 = 0,25 mA Ditanya V2 = …? Pembahasan Mengingat hambatan yang digunakan sama, berarti R1 = R2. Jadi, beda potensial yang terukur saat arusnya 0,25 mA adalah 0,5 volt. Contoh Soal 3 Dua buah hambatan sebesar 3 Ohm dan 5 Ohm dirangkai secara paralel. Lalu, hambatan tersebut dihubungkan dengan sumber tegangan 15 volt. Tentukan kuat arus listrik yang mengalir pada rangkaian! Pembahasan Diketahui R1 = 3 Ohm R2 = 5 Ohm V = 15 volt Ditanya i =…? Pembahasan Mula-mula, Quipperian harus mencari hambatan pengganti totalnya. Oleh karena hambatan dirangkai secara paralel, gunakan persamaan berikut. Substitusikan nilai hambatan pengganti paralel di atas pada persamaan hukum Ohm, seperti berikut. Jadi, kuat arus listrik yang mengalir dalam rangkaian tersebut adalah 8 A. Itulah pembahasan Quipper Blog tentang hukum Ohm. Semoga bermanfaat buat Quipperian, ya. Jangan pernah bosan untuk belajar Fisika karena Fisika itu mudah. Asalkan Quipperian rajin dan tekun mengerjakan latihan soal. Berbicara tentang latihan soal, Quipper Video menyediakan ribuan latihan soal yang bisa kamu kerjakan kapanpun dan dimanapun. So, tunggu apa lagi, yuk gabung bareng Quipper Video. Salam Quipper! [spoiler title=SUMBER] Penulis Eka Viandari

rbesarantotal mikroskop pada saat mata berakomodasi maksimum 1. sebuah mesin listrik mengangkat sebuah beban 20 kg vertical ke atas dengan kecepatan tetap 0,8 m/s selama 5 detik. percepatan gravitasi di tempat i tu 10 m/s2. jika efisiensi mesin 80%. daya listrik mesin tersebut adalah . w

IklanIklanANA. Novi19 November 2020 1213Jawaban 1. 0,67 A 2. Kirchhoff 1 Penjelasan 1. R = 9 Ohm V= 6 Volt I=V/R= 6 /9 = 0,67 A 2. Hukum kirchhoff 1 Arus Total yang masuk melalui suatu titik percabangan dalam suatu rangkaian listrik sama dengan arus total yang keluar dari titik percabangan tersebut 0Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!PPPtsriudayani P19 November 2020 1215maksi kkIklanIklanYah, akses pembahasan gratismu habisDapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan!

Pertanyaan Sebuah akumulator dengan GGL 12 volt dan hambatan dalam 1 ohm digunakan untuk menyalakan lampu kecil dengan hambatan 2 ohm seperti gambar berikut. Besar tegangan listrik pada lampu adalah. 12 volt. Bunyi Hukum Ohm Bunyi hukum Ohm adalah “Kuat arus dalam suatu rangkaian berbanding lurus dengan tegangan pada ujung-ujung rangkaian dan berbanding terbalik dengan hambatan rangkaian”. Hukum Ohm dinamai dari ahli fisika Jerman, Georg Simon Ohm 1787-1854. Hukum Ohm digunakan untuk menghitung tegangan listrik, hambatan listrik, atau kuat arus dalam rangkaian listrik. Hukum Ohm digunakan secara luas dalam rangkaian elektronika dan merupakan hukum dasar pada rangkaian listrik. Dengan menggunakan hukum Ohm, kita tidak hanya dapat menghitung, tapi juga dapat memperkecil arus listrik, memperkecil tegangan pada rangkaian dan juga untuk memperoleh nilai resistansi atau hambatan yang diperlukan. Rumus Hukum Ohm Simbol yang digunakan pada hukum Ohm adalah V untuk voltase atau tegangan listrik yang diukur dalam satuan volt, R untuk resistansi atau hambatan yang diukur dalam satuan ohm , dan I untuk arus listrik yang diukur dalam satuan ampere. Sesuai dengan bunyi hukum Ohm, secara matematis untuk menghitung besar voltase listrik menggunakan rumus Dan untuk menghitung kuat arus listrik, rumus diatas dipakai kembali sehingga Rumus diatas dapat dituliskan kembali untuk mendapatkan hambatan Untuk memudahkan mengingat, dapat dilihat pada gambar dibawah yang mengilustrasikan rumus yang dipakai pada hukum Ohm. Dari gambar diatas, kita dapat mengingat rumus dengan mudah dengan cara menutup salah satu huruf untuk mencari rumusnya. Contoh jika kita ingin mencari nilai tegangan listrik, tutup huruf V pada segitiga diatas, maka didapat rumusnya adalah IR, dan begitu pula untuk mencari rumus lainnya caranya sama. Rangkaian Listrik Rangkaian adalah lintasan listrik yang dilalui dari sumber daya dan kembali lagi. Semua bagian dari rangkaian sederhana harus menghantarkan listrik dan dan terhubung satu sama lain. Ada dua jenis rangkaian, seri dan paralel. Senter adalah contoh rangkaian seri; semua komponen terhubung satu sama lain. Rangkaian paralel memiliki baterai aatu komponen lain yang terhubung saling menyilang. Pada rangkaian listrik, tegangan, resistansi, atau arus yang lewat dapat dihitung dengan rumus hukum Ohm. Komponen dalam rangkaian listrik masing-masing digambarkan dengan simbol khusus dan berbeda satu sama-lain. Ini dimaksudkan agar komponen dan koneksi dapat digambarkan dengan jelas. Pada diagram komponen sederhana dibawah ini, dapat dilhat berbagai simbol yang dipakai pada komponen listrik. Gambar diagram rangkaian dibuat untuk memudahkan dan menyederhanakan komponen listrik sesungguhnya. Makin besar resistansi atau hambatan dalam rangkaian, makin kecil arus yang mengalir. Begitu pula sebaliknya, jika sumber daya yang diberikan terlalu besar, maka beban juga harus mampu menerima daya yang besar. Jika beban menerima daya diatas kemampuannya, maka dapat terjadi kerusakan komponen pada alat tersebut overload. Jika arus yang mengalir pada rangkaian terlalu besar untuk dapat diterima beban, maka dipakai satu komponen listrik yang bernama resistor. Resistor merupakan salah satu komponen listrik yang menyebabkan tegangan listrik turun. Contoh Soal Hukum Ohm Contoh Soal 1 Pada suatu rangkaian listrik sederhanan terdapat penyuplai daya dengan tegangan 10 volt dan beban dengan hambatan 10 ohm. Berapakah besarnya kuat arus pada rangkaian tersebut? Pembahasan Dengan menggunakan hukum Ohm, kita dapat langsung mencari nilai kuat arus pada rangkaian sederhana dengan memakai rumus Jadi, kuat arus yang mengalir pada rangkaian tersebut sebesar 1 Ampere. Contoh Soal 2 Diketahui nilai tegangan pada suatu rangkaian sebesar 24 volt dan nilai arus yang terbaca pada amperemeter sebesar 10 mA. Berapakah nilai resistansinya? Pembahasan Pertama, semua nilai harus disesuaikan dulu dengan satuan sesuai standar. Diketahui besar arus Dengan menggunakan rumus hukum Ohm, dapat langsung dicari besar resistansi dengan memakai rumus Jadi, resistansi pada rangkaian tersebut sebesar 2400 ohm atau 2,4 kilo ohm. Contoh Soal 3 Kamu diharuskan merancang sebuah rangkaian listrik tertutup yang terdiri dari sumber daya berupa baterai dan beban berupa lampu pijar. Kabel pada rangkaian tersebut mampu menghantarkan arus listrik sebesar 2 ampere dan baterai yang dipakai menghasilkan tegangan sebesar 36 volt. Akan tetapi, lampu pijar pada rangkaian tersebut hanya dapat menyala jika dialiri listrik sebesar 24 volt sehingga kamu harus memasang resistor untuk menurunkan tegangan dari baterai. Berapa besar resistansi yang diperlukan pada resistor yang dipakai? Pembahasan Dari soal diketahui bahwa diperlukan penurunan tegangan sebesar V = 36 v – 24 v = 12 volt Dengan menggunakan rumus hukum Ohm, dapat dicari nilai resistansi Jadi, pada rangkaian tersebut harus dipasang resistor sebesar 6 ohm agar lampu pijar dapat menyala. Kontributor Ibadurrahman Mahasiswa S2 Teknik Mesin FT UI Materi lainnya Tata Surya Besaran Pokok dan Besaran Turunan Gelombang Elektromagnetik
B Persamaan Hambatan. Berdasarkan Hukum Ohm, hambatan listrik dapat di hitung menggunakan persamaan : R=\frac {V} {I} R = I V. keterangan, R : Hambatan (Ω) V : Tegangan (Volt) I : Kuat Arus Listrik (Ampere) Terdapatnya perbedaan pada material komponen listrik yang digunakan dalam rangkaian akan mempengaruhi nilai dari hambatan listrik yang ada.
Lewati ke kontenhubungan antara arus tegangan dan hambatan listrik. dalam rangkaian listrik terdapat hubungan antara arus tegangan dan hambatannilai hambatan listrik merupakan perbandingan atau hasil bagi antara tegangan dan arus listrik. hubungan tersebut diatur dengan persamaan sebagai berikutdalam rangkaian listrik hubungan antara kuat arus tegangan dan hambatan listrik diatur dengan persamaan sebagai berikutDimanaR = nilai hambatan listrik dalam satuan ohmV = nilai tegangan listrik dalam satuan VoltI = nilai arus listrik dalam satuan amperePada gambar diatas tegangan listrik dihasilkan oleh baterai disimbolkan dengan V, arus listrik disimbolkan dengan I, dan hambatan digambarkan sebagai resistor RContoh 1Sebuah sebuah rangkaian listrik mempunyai tegangan 12V dan arus yang mengalir adalah sebesar 3A. Berapakah nilai hambatan pada rangkaian tersebut?PenyelesaianPada kasus diatas Nilai V = 12 dan I=3Rumus untuk mencari hambatan adalah R = V/I makaR = 12/3R = 4 ohmContoh 2Sebuah rangkaian listrik mempunyai tegangan 10V dan hambatan 2 ohm. Berapakah berapakah besar arus listrik yang mengalir pada rangkaian tersebut ?PenyelesaianV = 10R = 2Untuk mencari rumus arus listrik I maka sobat dapat mencarinya sebagai berikutRumus utama adalah R = V/IR = V/I2 = 10/II = 10/2I = 5ABaca juga artikel lainnya tentang pengertian dioda dan cara kerja diodaNavigasi pos
Secaramatematis, hukum ohm dituliskan sebagai berikut. Keterangan: = kuat arus listrik (A) = beda potensial atau tegangan listrik (volt) = hambatan (ohm = ) Sebelum menghitung tengangan, cari dahulu hambatan penggantinya. Rangkaian paralel. Hambatan dan terhubung secara paralel, maka hambatan penggantinya adalah: Jadi, besar hambatan pengganti
Assalammualaikum teman-teman, pada artikel kali ini akan membahas tentangContoh Latihan Soal Hukum Ohm dan Pembahasannya. Bagi yang ingin soal latihan dapat klik disini, Semoga bermanfaat Daftar Isi Deskripsi Singkat Bunyi Hukum Ohm Rumus Hukum Ohm Kumpulan Contoh Soal Hukum Ohm Contoh Soal Mencari Tegangan Listrik V Contoh Soal Mencari Kuat Arus Listrik I Contoh Soal Mencari Hambatan R Bagi yang ingin soal latihan dapat klik disini, Deskripsi SingkatApa itu Hukum Ohm? Bagaimana bunyi Hukum Ohm. Hukum Ohm ditemukan oleh Georg Simon Ohm 1787-1854. Rumus ini digunakan untuk menghitung Voltase listrik, Kuat arus serta Ohm berbunyi,Kuat arusI dalam suatu rangkaian berbanding lurus dengan teganganv pada ujung-ujung rangkaian dan berbanding terbalik dengan hambatanR rangkaianRumus Hukum OhmV= I x RDimana V = Voltase Listrik/ Tegangan Listrik/ Beda Potensial VoltI = Kuat Arus Listrik AmpereR = Hambatan Ohm, Hambatan R terbagi dua, yaitu hambatan seri dan hambatan paralel 1. Hambatan Seri merupakan rangakaian yang disusun secara berderetan dalam satu garis rangkaian seri, besar arus I selalu sama di setiap titik rangkaian. Rumus Hambatan Seri RTotal=R1+ R2+ R3+…. + Rn 2. Hambatan Paralel merupakan rangakaian yang disusun secara sejajar dimana terdapat lebih dari satu jalur listrik bercabang secara paralel. Dalam rangkaian paralel, voltase memiliki nilai yang sama dengan seluruh rangkaian listrik. Rumus Hambatan Paralel 1/RTotal=1/R1+ 1/R2+ 1/R3+…. + 1/RnKumpulan Contoh Soal dan Pembahasan Hukum OhmContoh Soal Mencari Tegangan Listrik VSoal nomor 1Tentukan tegangan listrik suatu rangkaian listrik dimana arus yang mengalir sebesar 2 A resistor yang dipasang sebesar 30 arus listrik I = 2 AHambatan R = 30 Ditanya Tegangan listrik V ?Jawaban V= I×RV= 2×30V= 60 VoltJadi, tegangan listrik suatu rangkaian tersebut adalah 60 nomor 2Sebuah rangkaian listrik memiliki kuat arus sebesar 1 Ampere, dan hambatan seri sebanyak 2 buah dengan nilai masing-masing 5 Ohm dan 4 Ohm. Tentukan berapa beda potensial yang terjadi pada rangkaian tersebut ?PembahasanDiketahuiKuat arus listrik I = 1 AHambatan R = 5 Ohm dan 4 OhmDitanya Beda potensial V ?Jawaban Rangkaian Seri = R1+ R2Rangkaian Seri = 5 + 4Rangkaian Seri = 9 OhmV= I×RV= 1×9V= 9 VoltJadi, beda potensial suatu rangkaian tersebut adalah 9 nomor 3Sebuah rangkaian terdapat dua buah resistor dengan nilai hambatan masing-masing 6 dan 3 .Resistor secara paralel. Kuat arus total adalah 2 Ampere. Hitung Tegangan pada arus listrik I = 2 AHambatan R = 6 dan 3 Ditanya Tegangan V ?Jawaban 1/RTotal=1/R1+ 1/R21/RTotal=1/6+ 1/31/RTotal=1/2Rtotal=2V= I×RV= 2×2V= 4 VoltJadi, tegangan suatu rangkaian tersebut adalah 4 nomor 4Suatu rangkaian listrik tertutup yang terdiri dari sumber daya berupa baterai dan beban lampu pijar. Rangkaian tersebut mampu menghantarkan arus listrik sebesar 2 ampere. Akan tetapi, dikarenakan lampu pijar pada rangkaian tersebut hanya dapat menyala jika dialiri listrik sebesar 24 volt maka dipasanglah resistor sebesar 6 Ohm untuk menurunkan tegangan dari baterai. Berapa besar tegangan listrik awal baterai sebelum dipasang resistor?PembahasanDiketahuiVoltase Akhir V = 24 VoltKuat arus listrik I = 2 AHambatan R = 6 Ditanya Tegangan listrikV awal baterai ?Jawaban VAkhir merupakan pengurangan dair VAwal dikurangi I×RVpenurunan= 2×6Vpenurunan= 12 VoltVakhir=Vawal-Vpenurunan24=Vawal-12VAwal=24+12=36 voltJadi, Tegangan listrikV awal baterai tersebut adalah 36 nomor 5Perhatikan Gambar dibawah. Berapa nilai Beda Potensial bila diketahui Kuat arus listrik adalah 2 Ampere. PembahasanDiketahuiKuat arus listrik I = 2 AHambatan R = 10 Ohm dan 12 OhmDitanya Beda potensial V ?Jawaban Rangkaian Seri = R1+ R2Rangkaian Seri = 10 + 12Rangkaian Seri = 22 OhmV= I×RV= 2×22V= 44 VoltJadi, beda potensial suatu rangkaian tersebut adalah 44 Volt. Soal nomor 6 Perhatikan gambar berikut. Bila diketahui R1 dan R2 bernilai sama yaitu 10 Ohm dan kuat arus yang mengalir 3 Ampere. Hitunglah tegangannya. PembahasanDiketahuiKuat arus listrik I = 3 AHambatan R = 10 dan 10 Ditanya Tegangan V ?Jawaban 1/RTotal=1/R1+ 1/R21/RTotal=1/10+ 1/101/RTotal=1/5Rtotal=5 V= I×RV= 3×5V= 15 VoltJadi, tegangan suatu rangkaian tersebut adalah 15 Volt. Soal nomor 7Perhatikan gambar dibawah. Bila diketahui kuat arus yang mengalir 3 Ampere. Hitunglah tegangannya. PembahasanDiketahuiKuat arus listrik I = 2 AHambatan R = 6 , 6 , 6 Paralel, 10 SeriDitanya Tegangan V ?Jawaban 1/R Paralel=1/R1+ 1/R2+ 1/R31/R Paralel=1/6+ 1/6+ 1/61/R Paralel=3/6R Paralel=2 R Total = R Paralel + R SeriR Total = 2 + 10R Total =12 V= I×RV= 3×12V= 36 VoltJadi, tegangan suatu rangkaian tersebut adalah 36 nomor 8Sebuah rangkaian sederhana dimana memiliki hambatan berturut-turut R1=4 Ohm, R2=5 Ohm dan R3=6 Ohm sebagaimana gambar dibawah. Bila arus yang mengalir pada rangkaian seri dibawah adalah 4 Ampere. Tentukan nilai V1, V2 dan V3 serta nilai Vtotal? PembahasanDiketahuiKuat arus listrik I = 4 AHambatan R = R1=4 Ohm, R2=5 Ohm dan R3=6 OhmDitanya Beda potensial V1, V2, V3 dan Vtotal?Jawaban Ingat! dalam rangkaian seri, besar arus selalu sama di setiap titik I1=I2=I3=Imaka,V1=I1×R1V1=4×4V1=16 VoltV2=I2×R2V2=4×5V2=20 VoltV3=I3×R3V3=4×6V3=24 VoltVtotal= V1+ V2+ V3= 16+20+24= 60 Voltatau dapat juga dicari denganVTotal= I×RTotalV= 4×4+5+6V= 60 VoltJadi, nilai tegangan V1, V2, V3 dan Vtotal berturut-turut adalah 16 Volt, 20 Volt, 24 Volt dan 60 Volt Soal nomor 9Sebuah rangkaian sederhana dimana memiliki hambatan berturut-turut R1=3 Ohm, R2=4 Ohm dan R3=12 Ohm sebagaimana gambar dibawah. Bila arus yang mengalir pada rangkaian paralel dibawah adalah 2 Ampere. Tentukan nilai V1, V2 dan V3 serta nilai Vtotal? PembahasanDiketahuiKuat arus listrik I = 2 AHambatan R = R1=3 Ohm, R2=4 Ohm dan R3=12 OhmDitanya Beda potensial V1, V2, V3 dan Vtotal?Jawaban Ingat!Setiap Rangkaian Paralel memiliki voltase yang sama pada seluruh rangkaian V1=V2=V3=Vtotalmaka,1/R Paralel=1/R1+ 1/R2+ 1/R31/R Paralel=1/3+ 1/4+ 1/121/R Paralel=2/3R Paralel=1,5 V1=V2=V3=Vtotal=I×RTotalV1=V2=V3=Vtotal=2×1,5V1=V2=V3=Vtotal=3 VoltJadi, nilai tegangan V1, V2, V3 dan Vtotal adalah 3 Volt Soal nomor 10Perhatikan gambar dibawah. Tentukan nilai V total. Bila diketahui R1=12 R2=16 R3=48 R4=14 dan Kuat arus yang mengalir 4 Ampere. PembahasanDiketahuiKuat arus listrik I = 4 AHambatan R = R1=12 Ohm, R2=16 Ohm, R3=48 Ohm dan R4=14Ditanya Beda potensial Vtotal?Jawaban Rangkaian Paralel1/R Paralel=1/R1+ 1/R2+ 1/R31/R Paralel=1/12+ 1/16+ 1/481/R Paralel=8/48R Paralel=6 R Total = R Paralel+ R SeriR Total = 6+ 14R Total = 20 OhmVTotal = I×RtotalVTotal = 4×20VTotal = 80 VoltJadi, nilai tegangan atau Vtotal adalah 80 nomor 11Apabila sebuah Resistor R memiliki beda potensial pada kedua ujungnya sebesar V. Tentukan besar rasio perbandingan beda potensial mula-mula terhadap beda potensial akhir resistor R apabila Kuat arus dinaikkan menjadi 3 kali dari nilai awal? Pembahasan DiketahuiBeda Potensial Mula-mulaV = I . RKeterangan V adalah tegangan mula-mulaBesar Beda Potensial ketika arus dinaikkan menjadi = I . R = . R = 3I . RKeterangan V’ adalah tegangan seteah dinaikkanKarena V = I .RmakaV/V’ = = 1/ 3V V’ = 1 3Jadi, besarnya rasio perbandingan beda potensial awal terhadap beda potensial akhir adalah 1 3 Contoh Soal Mencari Kuat Arus Listrik I Soal nomor 1Apabila sebuah Resistor R memiliki beda potensial pada kedua ujungnya sebesar V dan dialiri sebuah arus litsrik I. Tentukan besar rasio perbandingan kuat arus mula-mula terhadap kuat arus akhir, apabila resistor R dinaikkan menjadi 2 kali dari nilai awal?Pembahasan Kuat Arus Mula-mulaI= V/RKeterangan I adalah Kuat arus mula-mula Kuat Arus ketika arus resistor R, ketika R dinaikkan menjadi 2 kali dari nilai awal V/2R=0,5V/RKeterangan I’ adalah Kuat arus seteah dinaikkanKarena I= V/RmakaI/I’ = V/R/ 0,5V/RI/I’ = 1/ 0,5I/I’ = 2/1I/I’ = 2 1Jadi, besarnya rasio perbandingan kuat arus awal terhadap kuat arus akhir adalah 2 1Soal nomor 2Tentukan kuat arus yang mengalir bila tegangan listrik suatu rangkaian listrik sebesar 15 Volt resistor yang dipasang sebesar 30 DiketahuiTegangan listrik V = 15 VHambatan R = 30 Ditanya Kuat arus listrik I ?Jawaban I= V/RI= 15/30I= 0,5 AJadi, tegangan listrik suatu rangkaian tersebut adalah 0,5 nomor 3Sebuah rangkaian listrik memiliki hambatan seri sebanyak 2 buah dengan nilai masing-masing 10 Ohm dan 20 Ohm. Tentukan kuat arus bila beda potensial yang terjadi pada rangkaian tersebut adalah 30 Volt?PembahasanDiketahuiBeda potensial listrik V = 30 VoltHambatan R = 10 Ohm dan 20 OhmDitanya Kuat arus listrik I ?Jawaban Rangkaian Seri = R1+ R2Rangkaian Seri = 10 + 20Rangkaian Seri = 30 OhmI= V/RI= 30/30I= 1 AJadi, Kuat arus listrik I suatu rangkaian tersebut adalah 1 AmpereSoal nomor 4Sebuah rangkaian terdapat dua buah resistor dengan nilai hambatan masing-masing 6 dan 3 .Resistor secara paralel. Tegangan total adalah 4 Volt. Hitung Kuat arus listrik pada V =4 VoltHambatan R = 6 dan 3 Ditanya Kuat arus listrik A ?Jawaban 1/RTotal=1/R1+ 1/R21/RTotal=1/6+ 1/31/RTotal=1/2Rtotal=2I= V/RI= 4/2I= 2 A Jadi, Kuat arus listrik A suatu rangkaian tersebut adalah 2 AmpereSoal nomor 5Suatu rangkaian listrik tertutup yang terdiri dari sumber daya berupa baterai dan beban lampu pijar. Pada percobaan pertama dicoba digunakan baterai berkapasitas 24 volt. Selanjutnya pada percobaan kedua tegangan dari baterai diturunka menjadi setengahnya. Bila didapati hambatan sebesar 6 Ohm pada rangkaian. Tentukan nilai kuat arus awal dan akhir dari rangkaian Awal V = 24 VoltVoltase Akhir V = 24×0,5=12 VoltHambatan R = 6 Ditanya Nilai kuat arus awal dan akhir baterai ?Jawaban Iawal=V/R=Vawal/R=24/6=4 AmpereIakhir=V/R=Vakhir/R=12/6=2 AmpereJadi, Kuat arus listrik A suatu rangkaian tersebut 4 Ampere pada percobaan pertama dan 2 Ampere pada percobaan kedua. Soal nomor 6Perhatikan Gambar dibawah. Berapa nilai Kuat arus listrik bila beda Potensial bila diketahui adalah 44 dan R2=12. PembahasanDiketahuiBeda potensial V= 44 VHambatan R = 10 Ohm dan 12 OhmDitanya Kuat arus listrik I ?Jawaban Rangkaian Seri = R1+ R2Rangkaian Seri = 10 + 12Rangkaian Seri = 22 OhmI= V/R I= 44/22I= 2 AmpereJadi, Kuat arus listrik I suatu rangkaian tersebut adalah 2 Ampere Soal nomor 7Perhatikan gambar berikut. Bila diketahui R1 dan R2 bernilai sama yaitu 10 Ohm dan tegangan 15 Volt. Hitunglah Kuat arus listrik. PembahasanDiketahuiTegangan V =15 Volt Hambatan R = 10 dan 10 Ditanya Kuat arus listrik I=?Jawaban 1/RTotal=1/R1+ 1/R21/RTotal=1/10+ 1/101/RTotal=1/5Rtotal=5 I= V/R I= 15/5I= 3 AmpereJadi, Kuat arus listrik I suatu rangkaian tersebut adalah 3 Ampere. Soal nomor 8Perhatikan gambar dibawah. Bila diketahui Tegangan V 36 Volt. Hitunglah Kuat arus listrik I PembahasanDiketahuiTegangan V = 36 VoltHambatan R = 6 , 6 , 6 Paralel, 10 SeriDitanya Kuat arus listrik I ?Jawaban 1/R Paralel=1/R1+ 1/R2+ 1/R31/R Paralel=1/6+ 1/6+ 1/61/R Paralel=3/6R Paralel=2 R Total = R Paralel + R SeriR Total = 2 + 10R Total =12 I= V/RI= 36/12I= 3 AmpereJadi,Kuat arus listrik I suatu rangkaian tersebut adalah 3 Ampere Soal nomor 9Sebuah rangkaian sederhana dimana memiliki hambatan berturut-turut R1=4 Ohm, R2=6 Ohm dan R3=10 Ohm sebagaimana gambar dibawah. Bila nilai beda potensial yang megalir pada rangkaian adalah 60 Volt. Tentukan kuat arus yang mengalir pada rangkaian seri dibawah PembahasanDiketahuiBeda potensial listrik = 60 Volt Hambatan R = R1=4 Ohm, R2=6 Ohm dan R3=10 OhmDitanya Beda potensial V ?Jawaban Ingat! dalam rangkaian seri, besar arus selalu sama di setiap titik I1=I2=I3=Imaka,Rtotal= R1+ R2+ R3Rtotal= 4+ 6+ 10=20 OhmI= V/RI= 60/20I= 3 AmpereJadi,Kuat arus listrik I suatu rangkaian tersebut adalah 3 Ampere Soal nomor 10Sebuah rangkaian sederhana dimana memiliki hambatan berturut-turut R1=3 Ohm, R2=4 Ohm dan R3=12 Ohm sebagaimana gambar dibawah. Dialiri tegangan listrik sebesar 3 Volt. Tentukan arus yang mengalir pada rangkaian pada titik R1, R2, dan R3 serta nilai Kuat arus total atau I total. PembahasanDiketahuitegangan listrik =3 VoltHambatan R = R1=3 Ohm, R2=4 Ohm dan R3=12 OhmDitanya Tentukan arus yang mengalir pada rangkaian pada titik R1, R2, dan R3 serta nilai Kuat arus total atau I total? Jawaban Ingat!Setiap Rangkaian Paralel memiliki voltase yang sama pada seluruh rangkaian V1=V2=V3=Vtotalmaka,1/R Paralel=1/R1+ 1/R2+ 1/R31/R Paralel=1/3+ 1/4+ 1/121/R Paralel=2/3R Paralel=1,5 I1= V/R1I1= 3/3I1= 1 AmpereI2= V/R2I2= 3/4I2= 3/4 Ampere= 0,75 AmpereI3= V/R3I3= 3/12I3= 0,25 AmpereItotal=I1+I2+I3=1+0,75+0,25=2 Ampere atau Itotal=V/RtotalItotal=3/1,5=2 AmpereJadi, nilai Kuat arus listrik adalah I1 1 Ampere, I2 0,75 Ampere, I3 0,25 Ampere dan Itotal 2 Ampere. Soal nomor 11Perhatikan gambar dibawah. Terdapat sebuat rangakaian listrik sederhana. Bila diketahui nilai tegangan pada rangkaian adalah 80 Volt dan nilai R1=12 R2=16 R3=48 R4=14. Tentukan Kuat arus listrik yang mengalir? PembahasanDiketahuiTegangan listrik V = 80 VoltHambatan R = R1=12 Ohm, R2=16 Ohm, R3=48 Ohm dan R4=14Ditanya Kuat arus listrik I?Jawaban Rangkaian Paralel1/R Paralel=1/R1+ 1/R2+ 1/R31/R Paralel=1/12+ 1/16+ 1/481/R Paralel=8/48R Paralel=6 R Total = R Paralel+ R SeriR Total = 6+ 14R Total = 20 OhmI= V/RI= 80/20I= 4 Ampere Jadi,Kuat arus listrik I suatu rangkaian tersebut adalah 4 Ampere Contoh Soal Mencari Hambatan R Soal nomor 1Diketahui sebuah rangkaian listrik menggunakan tegangan listrik sebesar 50 Volt dimana arus yang mengalir sebesar 2 A resistor. Tentukan resistor untuk rangkaian listrik = 50Kuat arus listrik I = 2 ADitanya Hambatan R=? Jawaban R= V/IR= 50/2R= 25 Ohm Jadi,resistor suatu rangkaian tersebut adalah 25 Ohm. Soal nomor 2Sebuah rangkaian listrik memiliki kuat arus sebesar 1 Ampere, dan beda potensial suatu rangkaian tersebut adalah 9 Volt. Pada rangkaian terdapat hambatan seri sebanyak 2 buah dengan nilai masing-masing 5 Ohm dan R2 Ohm. Tentukan berapa nilai R2 pada rangkaian tersebut ?PembahasanDiketahuiBeda potensial V = 10 VoltKuat arus listrik I = 1 AHambatan R = 5 Ohm dan R2 OhmDitanya Nilai hambatan R2 ?Jawaban Pertama dicari nilai RtotalRtotal= V/IRtotal= 10/1Rtotal= 10 OhmSetelah mendapat Rtotal, baru dicari R2. Karena dalam rangkaian seri. R total merupakan penjumlahan dari R1 dan R2. Rtotal=R1+R210=5+R2R2=10-5=5 OhmJadi, nilai hambatan R2 pada rangkaian tersebut adalah 5 Ohm. Soal nomor 3 Sebuah rangkaian terdapat dua buah resistor dengan nilai hambatan masing-masing 6 dan R2 .Resistor disusun secara paralel. Kuat arus total adalah 2 Ampere dan tegangan suatu rangkaian tersebut adalah 4 nilai Listrik V =4 VoltKuat arus listrik I = 2 AHambatan R = 6 dan R2 Ditanya Hitung nilai R2 ?Jawaban Pertama dicari nilai RtotalRtotal= V/IRtotal= 4/2=2 OhmSetelah mendapat Rtotal, baru dicari 1/R21/2=1/6+ 1/R21/R2=1/2-1/6=1/3R2=3 OhmJadi, nilai hambatan R2 pada rangkaian tersebut adalah 3 Ohm. Soal nomor 4Perhatikan Gambar dibawah. Nilai Beda Potensial 44 volt, bila diketahui Kuat arus listrik adalah 2 Ampere. Tentukan Hambatan total. PembahasanDiketahuiKuat arus listrik I = 2 AHambatan R = 10 Ohm dan 12 OhmBeda potensial V = 44 Hambatan Total Rtotal ?Jawaban Hambatan Total Rtotal= R1+ R2Hambatan Total Rtotal= 10 + 12Hambatan Total Rtotal= 22 OhmJadi, Hambatan Total Rtotal adalah 22 Ohm Soal nomor 5Perhatikan gambar berikut. Kuat arus yang mengalir pada rangkaian 3 Ampere. Sedangkan tegangan pada rangkaian adalah 15 Volt. Bila diketahui R1 dan R2 bernilai sama, tentukan nilai R1, R2 dan R total. PembahasanDiketahuiTegangan V = 15 VoltKuat arus listrik I = 3 ADitanya tentukan nilai R1, R2 dan R total?Jawaban Pertama, dicari nilai R V/IRtotal= 15/3=5 Ohm1/RTotal=1/R1+ 1/R21/5=1/R1+ 1/R2karena R1=R2 maka,1/5=2/R2dikali silangR2=10 OhmR2=R1=10 OhmJadi, nilai R1, R2 dan R total berturut-turut adalah 10 Ohm, 10 Ohm dan 5 Ohm Soal nomor 6Tentukan R total dari gmbar dibawah ini bila R1=R2=R3=9 Ohm, R4=R5=8 Ohm, R6=10 Ohm, R7=R8=R9=3 Ohm. PembahasanDiketahuiR1=R2=R3=9 OhmR4=R5=8 OhmR6=10 OhmR7=R8=R9=3 Ohm. Ditanya tentukan nilai R total?Jawaban Pertama, dicari nilai R R Paralel 11/R Paralel 1=1/R1+1/R2+1/R31/R Paralel 1=1/9+1/9+1/91/R Paralel 1=3/9R Paralel 1=3 OhmMencari R Paralel 21/R Paralel 2=1/R4+1/R51/R Paralel 2=1/8+1/81/R Paralel 2=2/8R Paralel 2=4 OhmMencari R Paralel 31/R Paralel 3=1/R7+1/R8+1/R91/R Paralel 3=1/3+1/3+1/31/R Paralel 3=3/3R Paralel 3=1 OhmRTotal=R Paralel 1+R Paralel 2+R6+R Paralel 3RTotal=3+4+10+1RTotal=18 OhmJadi, nilai Hambatan total atau R total adalah 18 OhmKumpulan Contoh Soal dan Pembahasan Hukum Ohm serta Rumusnya. LengkapPart I Download Part II DownloadSemoga dengan contoh-contoh soal ini semakin mengasah kemampuan teman-teman dalam menjawab soal-soal Hukum Ohm baik dalam latihan, ulangan ataupun ujian. Bagi yang ingin soal latihan dapat klik disini,Bila ada yang keliru dan ingin ditanyakan silahkan tinggalkan komentar. Selamat belajar! XZtkmX.
  • f8tfnov9d4.pages.dev/505
  • f8tfnov9d4.pages.dev/519
  • f8tfnov9d4.pages.dev/102
  • f8tfnov9d4.pages.dev/31
  • f8tfnov9d4.pages.dev/88
  • f8tfnov9d4.pages.dev/548
  • f8tfnov9d4.pages.dev/165
  • f8tfnov9d4.pages.dev/95
  • tegangan listrik pada hambatan 9 ohm