Ratusan petani sawit di Kalbar ini menyampaikan aspirasinya dengan menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Gubernur Kalbar, pada Jumat, 15 Juli 2022. Menurut Ketua Front Perjuangan Masyarakat Sawit Nusantara, Agus Setiadi, tarif pungutan ekspor CPO yang ditetapkan pemerintah dinilai sangat tinggi sehingga berdampak pada anjloknya harga TBS.Itu jatuhnya ke petani harusnya sekitaran Rp1.500-Rp1.700. Itu untuk petani yang sudah bermitra dengan perusahaan,” tambah Wawan. Pada praktiknya, harga di tingkat petani tetap di bawah Rp1.000 per kilonya. Di kalangan petani yang bukan merupakan mitra Pabrik Kelapa Sawit (PKS), harganya justru lebih anjlok lagi.
Sejauh ini katanya total areal sawit di Kalbar mencapai 1,7 juga hektare. Berdasarkan umurnya, tanaman muda masih mendominasi yakni sebesar 22 persen. Sedangkan untuk tanaman tua itu ada 31 ribu hekatre atau hanya 2 persen saja. "Berdasarkan kepemilikannya 30 persen dari sawit rakyat dan sisanya 70 persen dari perusahaan.
Dimana harga minyak sawit mentah (CPO) ditetapkan Rp 10.595,59 /Kg dan harga Kernel Rp 5.428,91/Kg dengan indeks K 92,28%. (T2) Disclaimer: Pemberitaan ini sesuai dengan harga Dinas Perkebunan setempat, bisa jadi harga di lapangan akan berbeda.
Harga kernel (inti sawit) rerata tertimbang yang sama sebesar Rp10.075,49 dengan Indeks K sebesar 88,08%. Ujang menambahkan, daftar harga TBS sawit diatas, merupakan standar harga bagi petani yang sudah bermitra dengan perusahaan pemilik pabrik kelapa sawit di Kaltim, khususnya kebun plasma. (rey/disbun) SUMBER : SEKRETARIAT. XlADBm2.