PengertianEnzim dan Metabolisme Sel Enzim adalah senyawa organik yang dihasilkan oleh sel dan berperan sebagai biokatalisator. Sedangkan metabolisme sel adalah seluruh proses atau reaksi biokimia yang terjadi dalam sel. Metabolisme dibedakan menjadi dua, yaitu Katabolisme dan Anabolisme.

Segala makanan yang Anda konsumsi, akan dicerna oleh berbagai enzim pencernaan. Enzim-enzim pencernaan tersebut memiliki peran penting dalam proses pengolahan makanan serta penyerapan nutrisi pada tubuh Anda. Enzim pencernaan diproduksi secara alami oleh sistem pencernaan di dalam tubuh. Mereka bertugas memecah komponen makanan seperti lemak, karbohidrat, dan protein. Tujuannya adalah agar nutrisi yang berasal dari makanan dapat diserap ke dalam aliran darah untuk menunjang fungsi sel-sel tubuh. Macam-macam Enzim Pencernaan dan Fungsinya Tubuh memproduksi berbagai macam enzim pencernaan untuk memecah nutrisi di dalam makanan yang Anda konsumsi agar dapat diserap. Berbeda jenis nutrisi, berbeda juga enzim pencernaannya. Berikut beberapa macam enzim pencernaan yang ada di tubuh Amilase Enzim amilase diproduksi di kelenjar liur, pankreas, dan usus halus. Enzim ini bertugas memecah zat pati atau karbohidrat menjadi gula glukosa. Saat makanan yang mengandung karbohidrat dikunyah, kelenjar liur di dalam mulut akan menghasilkan amilase. Setelah tertelan, makanan tersebut akan dicerna lebih lanjut di usus halus oleh enzim amilase yang dihasilkan oleh pankreas. Di dalam usus, amilase terus memecah molekul zat pati hingga menjadi glukosa, yang nantinya akan diserap ke dalam sirkulasi darah melalui dinding usus halus. Protease Enzim protease adalah enzim pencernaan yang bertugas untuk memecah protein dalam makanan menjadi asam amino atau amino acids. Enzim ini diproduksi di lambung, pankreas, dan usus halus. Terdapat beberapa jenis enzim protase, yaitu pepsin enzim pencernaan utama di lambung, tripsin, dan kimotripsin. Lipase Lipase adalah enzim yang memiliki tugas memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol zat gula yang mengandung alkohol. Organ tubuh yang berperan dalam menghasilkan enzim ini adalah pankreas dan lambung. Enzim lipase juga ditemukan di dalam ASI, fungsinya untuk membantu bayi mencerna molekul lemak saat menyusu. Maltase Enzim ini diproduksi oleh usus halus dan memiliki fungsi untuk menghancurkan maltosa. Zat gula maltosa ini banyak ditemukan pada tumbuhan, seperti biji-bijian, gandum dan ubi. Laktase Laktase adalah jenis enzim pencernaan yang memecah gula laktosa. Gula ini ditemukan dalam susu dan makanan atau minuman yang terbuat dari susu. Orang dengan intoleransi laktosa sering kali disarankan untuk mengonsumsi enzim laktase tambahan saat mengonsumsi susu. Sukrase Sukrase adalah enzim yang diproduksi oleh usus halus. Fungsi enzim ini adalah memecah sukrosa menjadi gula sederhana, seperti fruktosa dan glukosa. Gula sukrosa banyak ditemukan pada tanaman, seperti tebu, sorgum, dan bit gula. Sukrosa juga ditemukan pada madu, namun dalam jumlah sedikit. Peranan enzim pencernaan memang sangat penting bagi proses pencernaan dalam tubuh Anda. Akan tetapi, kerja enzim pencernaan bisa terganggu jika Anda sedang demam, mengonsumsi obat-obatan tertentu, atau menjalani diet khusus. Selain itu, radang pankreas pankreatitis, penyakit Gaucher, dan fenilketonuria juga dapat membuat fungsi enzim pencernaan menjadi terganggu. Jika mengalami penyakit tersebut, mungkin Anda membutuhkan suplemen enzim pencernaan. Selain untuk membantu proses pencernaan, suplemen ini juga dapat membantu meringankan keluhan terkait gangguan enzim pencernaan yang Anda alami. Namun, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya.

Secarakimia enzim terdiri atas dua bagian (enzim lengkap/holoenzim), yaitu bagian protein (apoenzim) dan bagian bukan protein (gugus prostetik) yang dihasilkan dalam sel makhluk hidup. Jika gugus prostetiknya berasal dari senyawa organik kompleks (misalnya, NADH, FADH, koenzim A dan vitamin B) disebut koenzim, apabila berasal dari senyawa
Enzim adalah unit fungsional dari metabolisme sel, bekerja dengan urutan-urutan yang teratur, mengkatalisis ratusan reaksi bertahap yang menyimpan dan mentransformasikan energi kimiawi dan membuat makro molekul sel dari prekusor sederhana Lehninger, 1990. Istilah enzim berasal dari bahasa Yunani, yaitu enzyme yang artinya di dalam sel. Enzim memegang peranan penting dalam proses pencernaan makanan maupun proses metabolisme zat-zat makanan dalam tubuh. Fungsi enzim adalah mengurangi energi aktivasi, yaitu energi yang diperlukan untuk mencapai status transisi suatu bentuk dengan tingkat energi tertinggi dalam suatu reaksi kimiawi Winarno, 1986. Enzim merupakan golongan protein yang paling banyak terdapat dalam sel hidup dan mempunyai fungsi penting sebagai biokatalisator pada reaksi-reaksi biokimia. Enzim memiliki sifat yang khas yaitu sangat aktif walaupun dengan konsentrasi yang rendah, sangat selektif dan tanpa temperatur dan tekanan yang tinggi. Kelebihan sifat yang dimiliki oleh enzim tersebut menyebabkan reaksi yang dikatalisis secara enzimatik lebih efisien dibandingkan reaksi yang dikatalisis oleh katalis kimia Saktiwansyah, 2001. Enzim dapat diproduksi oleh mikroba atau bahan lainnya seperti hewan dan tumbuhan. Enzim juga dapat diisolasi dalam bentuk murni. Enzim merupakan senyawa protein yang dapat mengkatalisis seluruh reaksi kimia dalam sistem biologis. Semua enzim murni yang telah diamati sampai saat ini adalah protein. Aktivitas katalitiknya bergantung kepada integritas strukturnya sebagai protein Winarno, 1986. Jenis-jenis Enzim a. Jenis enzim berdasarkan biosintesis Berdasarkan biosintesisnya, enzim dibedakan menjadi dua jenis, yaitu enzim konstitutif dan enzim induktif Lidya dan Djenar, 2000 Enzim konstitutif, yaitu enzim yang selalu tersedia di dalam sel mikroba dalam jumlah yang relatif konstan. Enzim induktif, yaitu enzim yang ada dalam jumlah sel yang tidak tetap, tergantung pada adanya induser. Enzim induktif ini jumlahnya akan bertambah sampai beberapa ribu kali bahkan lebih apabila dalam medium mengandung substrat yang menginduksi, terutama bila substrat penginduksi merupakan satu-satunya sumber karbon. b. Jenis enzim berdasarkan tempat kerja Berdasarkan tempat atau lokasi kerjanya, enzim dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu enzim endoenzim dan enzim eksoenzim Soedigdo, 1988 Enzim Endoenzim intraseluler, yaitu enzim yang dihasilkan di dalam sel yaitu pada bagian membran sitoplasma dan melakukan metabolisme di dalam sel. Enzim Eksoenzim ekstraseluler, yaitu enzim yang dihasilkan sel kemudian dikeluarkan melalui dinding sel sehingga terdapat bebas dalam media yang mengelilingi sel dan bereaksi memecah bahan organik tanpa tergantung pada sel yang melepaskannya. c. Jenis enzim berdasarkan reaksi yang dikatalisa Berdasarkan reaksi yang dikatalisa, enzim diklasifikasikan menjadi enam kelas utama, dimana masing-masing kelas dibagi lagi ke dalam sub kelas. Berikut adalah klasifikasi enzim secara internasional berdasarkan reaksi yang dikatalisis Lehninger, 1990 d. Jenis enzim pupoler dalam industri Terdapat beberapa enzim penting yang digunakan pada dunia industri dalam jumlah yang besar, yaitu enzim yang menghidrolisis karbohidrat, enzim yang bekerja pada pektin, enzim yang bekerja pada minyak dan lemak serta enzim pengurai protein. Jenis enzim yang banyak digunakan di industri antara lain amilase, protease, katalase, isomerase dan penicillin asilase. Enzim yang digunakan untuk keperluan analitik antara lain glucose oxidase, galactose oxidase, alcohol dehydrogenase, hexokinase, muramidase dan cholesterol oxidase. Enzim yang digunakan untuk obat-obatan antara lain asparaginase, protease, lipase, dan streptokinase. Faktor yang mempengaruhi Aktivitas Enzim Enzim merupakan suatu protein yang memiliki aktivitas katalitik bergantung pada integritas dari strukturnya. Beberapa faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim yaitu Lehninger, 1990 Temperatur atau Suhu. Aktivitas suatu enzim akan bertambah dengan meningkatnya suhu sampai tercapainya aktivitas optimum. Meningkatnya suhu akan mengakibatkan menurunnya aktivitas dan merusak kesetabilan enzim. Derajat Keasaman pH. Perubahan pH lingkungan berpengaruh terhadap efektivitas bagian aktif enzim dalam bentuk kompleks enzim-substrat, hal tersebut disebabkan oleh sifat enzim yang dapat membentuk ion positif, ion negatif maupun ion yang bermuatan ganda zwitter ion. Selain pengaruh struktur ion, enzim pada pH terlalu tinggi dan rendah dapat menurunkan aktivitas yang dimiliki oleh enzim tersebut. Konsentrasi enzim. Pada enzim-enzim dengan derajat kemurniannya tinggi, terdapat suatu hubungan linear antara jumlah enzim dengan aktivitas pada batas tertentu. Konsentrasi enzim pada umumnya sangat kecil, apabila dibandingkan dengan konsentrasi substrat. Saat konsentrasi enzim meningkat, maka aktivitas enzim bertambah. Konsentrasi substrat. Kecepatan reaksi yang dikatalisis oleh enzim dipengaruhi oleh konsentrasi substrat. Pada konsentrasi substrat yang sangat rendah, kecepatan reaksi yang dikatalisis enzim juga sangat rendah. Sebaliknya, kecepatan reaksi akan meningkat dengan meningkatnya konsentrasi substrat yang mencapai titik tertentu, yaitu titik batas kecepatan reaksi maksimum. Setelah titik batas, enzim menjadi jenuh oleh substratnya, sehingga tidak berfungsi lebih cepat. Pembatas kecepatan enzimatis ini adalah kecepatan penguraian kompleks enzim-substrat menjadi produk dan enzim bebas. Aktivator, inhibitor dan kofaktor. Aktifitas katalitik enzim dapat dipengaruhi oleh aktivator bahan yang meningkatkan aktivitas enzim dan inhibitor bahan menurunkan aktivitas enzim. Berdasarkan kinetikanya, inhibitor dapat dibedakan menjadi inhibitor ireversibel dan reversibel. Isolasi dan Pemurnian Enzim Metode yang digunakan dalam isolasi dan pemurnian enzim adalah sebagai berikut a. Homogenisasi Homogenisasi digunakan untuk memecah sel dan mengekstraksi enzim agar didapatkan suspensi homogen. Alat yang digunakan disebut homogenisator seperti waring blender yang dapat diputar dengan motor dan diatur kecepatannya. Dalam pengerjaan-nya perlu dijaga jangan sampai berbusa karena enzim yang terekstrak akan terdenaturasi, proses ini dilakukan pada suhu 2 sd 4 derajat Celcius. b. Sentrifugasi Sentrifugasi digunakan untuk memisahkan enzim ekstraseluler dari sisa-sisa sel. Sentrifugasi akan menghasilkan supernatan yang jernih dan endapan yang terikat kuat pada dasar tabung, yang kemudian dipisahkan secara manual. Sel sel mikroba biasanya mengalami sedimentasi pada kecepatan g selama 15 menit. c. Fraksinasi dengan amonium sulfat Sebagian besar enzim berada dalam bentuk cairan sel sebagai protein terlarut. Kelarutan enzim tersebut merupakan interaksi polar dengan pelarut dan gaya tolak-menolak antara molekul yang bermuatan sama. Pada konsentrasi rendah, ion-ion akan melingkupi molekul protein dan mencegah bersatunya molekul-molekul protein tersebut salting in, sehingga protein melarut Semakin tinggi konsentrasi garam, maka kelarutan protein enzim akan semakin rendah kelarutan protein enzim dalam air lebih rendah daripada kelarutan garam dalam air yang dikenal dengan istilah salting out. Garam yang sering digunakan untuk mengendapkan protein dan enzim adalah amonium sulfat. Kelebihan amonium sulfat dibandingkan garam-garam yang lain yaitu mempunyai kelarutan yang tinggi, tidak mempengaruhi aktivitas enzim, mempunyai daya pengendap yang efektif, mempunyai efek penstabil terhadap kebanyakan enzim, dapat digunakan pada berbagai pH, dan harganya murah. d. Dialisis Dialisis merupakan metode yang biasa digunakan untuk memisahkan garam dari larutan protein. Proses yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan osmosis antara cairan yang ada di dalam membran dan yang di luar. Prosesnya, molekul protein atau enzim yang berukuran besar akan tertahan dalam kantung dialisis sedangkan molekul-molekul kecil seperti garam anorganik akan keluar melalui pori-pori membran. Keluarnya molekul menyebabkan distribusi ion-ion yang ada di dalam dan di luar kantong dialisis tidak seimbang. Untuk memperkecil pengaruh ini digunakan larutan buffer dengan konsentrasi rendah di luar kantong dialisis. Membran yang digunakan adalah selofan. e. Kromatografi penukar ion Kromatografi penukar ion adalah metode kromatografi yang paling umum digunakan untuk pemurnian protein. Prinsip dasar teknik penukar ion adalah memisahkan biomolekul berdasarkan muatan ioniknya. Penukar ion terdiri atas matriks yang tidak larut dan gugus bermuatan yang terikat secara kovalen pada matriks. Gugus-gugus bermuatan berasosiasi dengan counter ion. Counter ion dapat digantikan secara reversibel oleh ion-ion lain yang bermuatan sama. Penukar ion yang bermuatan positif mempunyai counter ion yang bermuatan negatif, sehingga disebut penukar anion. Sedangkan penukar kation bermuatan negatif, mempunyai counter ion yang bermuatan positif. Protein yang terikat pada penukar dapat dielusi dari kolom dengan mengubah pH atau konsentrasi garam, misalnya NaCl. Kelebihan metode ini dibandingkan dengan metode filtrasi gel adalah apabila menggunakan sampel yang banyak tidak terlalu dipengaruhi oleh tinggi kolom, sehingga efisiensi diameter kolom dapat ditingkatkan. Aplikasi dan Penggunaan Enzim Enzim banyak digunakan dalam berbagai industri baik industri pangan maupun non pangan. Penggunaan di dalam industri non pangan yaitu pada industri detergen dan industri kulit. Di dalam industri pangan, digunakan pada industri roti, industri keju, industri daging, industri bir dan industri protein hidrolisat. Berikut adalah beberapa aplikasi dan penggunaan enzim dalam industri Suhartono, 1989 Industri detergen. Enzim yang diaplikasikan pada detergen harus memiliki karakteristik yang mendukung seperti pH basa, stabilitas suhu yang baik, ketahanan terhadap senyawa pengoksidasi dan pengkeat, serta memiliki spesifitas yang luas. Industri kulit. Enzim ditambahkan untuk membantu membebaskan bulu-bulu pada kulit dan melangsungkan hidrolisis sebagian protein untuk melunakkan kulit. Penambahan protease juga mengurangi kebutuhan akan pereaksi sulfida, sehingga mengurangi limbah bersulfur dan mengurangi biaya untuk pengolahan limbah. Disamping itu juga pemakaian enzim dapat mempercepat waktu proses penghilang bulu. Industri kue dan roti. Enzim akan mengubah sifat-sifat viskoelastik adonan dengan menghidrolisis ikatan peptida pada interior gluten sehingga mempersingkat waktu pengembangan gluten. Enzim juga akan membebaskan asam amino dari gluten yang akan bereaksi dengan gula selama pembakaran roti sehingga menimbulkan aroma dan warna yang diinginkan. Industri keju. Enzim digunakan untuk menggumpalkan susu pada industri keju. Protease renin dari anak sapi telah mulai digantikan oleh Endothia, Mucor pusillus dan Mucor meithei. Industri bir. Pada proses pembuatan bir, enzim ditambahkan untuk mendegradasikan komponen protein penyebab kekeruhan, sehingga akan meningkatkan mutu produk. Industri protein hidrolisat. Penggunaan enzim dalam hal ini bertujuan untuk menghasilkan produk hidrolisis dari protein nabati, hidrolisis protein ikan, dan daging. Adanya beberapa kelemahan dalam pembuatan protein hidrolisat dengan asam dan basa membawa pada suatu alternatif lain yang dinilai cukup baik, yaitu pembuatan protein hidrolisat secara enzimatis. Berbeda dari hidrolisis oleh asam dan basa, hidrolisis enzimatis tidak akan memisahkan gugus fungsional lain yang melekat pada protein selain asam amino. Industri daging. Penggunaan enzim pada industri daging bertujuan untuk melunakkan daging. Cara kerja enzim ini yaitu dengan menghidrolisis serabut otot, elastin dan kolagen. Daftar Pustaka Lehninger, 1990. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta Erlangga. Winarno, 1986. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta Gramedia Pustaka Utama. Saktiwansyah, E. 2001. Tesis Karakterisasi Enzim Lipase Intraseluler dengan Aktivitas Esterifikasi dari Kapang Rhizopus oryzae TR 32. Bogor IPB. Lidya, B., dan Djenar, 2000. Dasar Bioproses. Jakarta DEPDIKNAS. Soedigdo. 1988. Tesis Studi Akivitas Enzim Lipase dari Aspergillus niger sebagai biokatalis pada proses gliserolisis untuk menghasilkan momoasil gliserol. Semarang Universitas Diponegoro. Suhartono, 1989. Enzim dan Bioteknologi. Bogor IPB Press.
enzim dan hasil kerjanya yang berperan dalam metabolisme sel yaitu
Contohenzim dan hasil kerjanya yang berperan dalam metabolisme sel ialah . a. Maltase, pembentukan maltosa Usus halus terdiri dari 3 bab yaitu jejunum,duodenum dan materi masakan terjadi dibagian.. a. Duodenum dan jejunum Contoh enzim dan hasil kerjanya yang berperan dalam metabolisme sel ialaha Metabolisme adalah reaksi kimia yang terdapat di dalam tubuh makhluk hidup. Di dalam metabolisme akan terjadi suatu reaksi kimia yaitu perubahan suatu senyawa kimia yang berguna untuk mempercepat metabolisme tersebut dengan melibatkan enzim sebagai biokatalisator. Reaksi kimia dalam metabolisme mencakup dua macam proses, yaitu anabolisme dan katabolisme. Anabolisme dan katabolisme merupakan reaksi enzimatis dimana reaksi itu terjadi karena adanya keterlibatan enzim. Baca Juga Perbedaan Anabolisme dan Katabolisme Pada pembahasan kali ini, kami akan membahas tentang Enzim secara lengkap, mulai dari pengertian enzim, komponen enzim, sifat-sifat enzim, cara kerja enzim, peran enzim dalam metabolisme, penghambatan aktivitas enzim dan faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim. Untuk selengkapnya, mari langsung saja kita simak pembahasan dibawah ini. Enzim Pengertian Enzim Asal kata 'Enzim' berasal dari bahasa Yunani yaitu 'enzyme' yang berarti 'di dalam sel'. Pada tahun 1978, seorang psikolog asal Jerman yang bernama Wilhem Kuhne mendeskripsikan enzim sebagai 'proses'. Enzim adalah senyawa protein yang berguna sebagai katalisator reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Katalisator adalah suatu zat yang berguna untuk mempercepat reaksi kimia, akan tetapi tidak mempengaruhi hasil akhir reaksi atau tidak merubah kesetimbangan reaksi. Enzim disebut juga sebagai biokatalisator karena merupakan katalisator dalam sistem biologi makhluk hidup. Enzim tidak ikut dalam reaksi sehingga memiliki bentuk yang tetap. Jika dalam reaksi tidak melibatkan enzim, maka reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh akan berlangsung lambat. Komponen Enzim Enzim tersusun dari protein sederhana dan protein kompleks. Protein sederhana pada enzim tersusun dari asam amino saja, seperti tripsin, pepsin, dan kemotripsin. Sedangkan protein kompleks pada enzim tersusun dari asam amino dan komponen lain. Enzim lengkap disebut juga holoenzim, tersusun dari komponen protein dan nonprotein. Komponen protein pada enzim disebut apoenzim. Apoenzim merupakan komponen yang paling mendominasi yang menyusun enzim. Komponen ini memiliki sifat labil, sehingga mudah berubah atau mengalami denaturasi, seperti pemanasan dengan suhu tinggi. Komponen nonprotein pada enzim tersusun dari komponen organik dan anorganik. Komponen organik dikelompokkan menjadi 2, yaitu gugus prostetik dan koenzim. Gugus prostetik merupakan komponen organik yang terikat kuat oleh protein enzim. Sedangkan koenzim merupakan komponen organik yang terikat lemah oleh protein enzim. Contoh koenzim diantaranya yaitu NAD nikotinamida adenin dinukleotida, vitamin vitamin B1, B2, B6, biotin, dan niasin, dan koenzim A turunan asam pentotenat. Komponen anorganik pada enzim yaitu kofaktor atau aktifator, yang terikat lemah pada protein enzim. Contoh kofaktor diantaranya yaitu Zn2+, Mn2+, Cu2+, Mg2+, Fe2+, K+, dan Na+. Sifat-Sifat Enzim Enzim memiliki beberapa sifat, diantaranya yaitu 1. Enzim sebagai biokatalisator. Enzim sebagai biokatalisator berguna untuk merubah kecepatan reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasinya. Meskipun dalam jumlah sedikit, enzim bisa mempercepat reaksi ribuan kali lipat. 2. Enzim berupa koloid. Enzim merupakan senyawa protein yang membentuk suatu koloid di dalam larutan enzim yang berguna untuk menambah luas bidang permukaan pada enzim sehingga energi aktivitasnya menjadi lebih Enzim bekerja secara spesifik. Enzim bekerja secara spesifik yang berarti enzim hanya bekerja pada substrat tertentu saja. Contoh enzim katalase hanya dapat menghidrolisis H2O2 menjadi H2O dan O2. 4. Enzim bersifat termolabil. Cara kerja enzim dipengaruhi oleh suhu. Jika suhu tinggi, maka cara kerja enzim akan cepat. Sebaliknya jika suhu rendah, maka cara kerja enzim semakin lambat. Akan tetapi jika suhu terlalu tinggi, maka enzim akan mengalami Enzim bisa bereaksi dengan substrat basa maupun asam. Hal ini dikarenakan bagian sisi aktif enzim memiliki gugus R residu asam amino spesifik yang berperan sebagai penerima atau pemberi protein yang sesuai. 6. Kerja enzim bersifat reversibel bolak-balik. Pada dasarnya, kerja enzim yaitu hanya mempercepat laju reaksi kimia untuk mencapai kesetimbangan. Enzim tidak bisa menentukan arah reaksi. Tetapi, suatu enzim bisa melakukan reaksi dua arah yaitu dari produk menjadi substrat atau substrat menjadi produk. Contoh enzim lipase bisa merubah lemak menjadi gliserol dan asam lemak. Sebaliknya, enzim lipase juga bisa menyatukan asam lemak dan gliserol menjadi lemak. Baca Juga 17 Enzim Pencernaan, Macam dan Fungsinya 7. Enzim yang Menyerupai Protein. Beberapa sifat enzim ada yang menyerupai sifat dari protein, seperti bekerja pada suhu optimum, dapat mengalami denaturasi pada suhu terlalu tinggi, kinerja menurun pada pelarut organik dan ketika dalam kondisi basa kuat atau asam kuat, serta dipengaruhi oleh inhibitor penghambat, aktivator pemicu, dan konsentrasi substrat. Cara Kerja Enzim Cara kerja enzim dalam mempercepat reaksi kimia yaitu dengan cara berinteraksi dengan substrat, kemudian merubah substrat menjadi sebuah produk. Jika terbentuk produk, maka enzim akan melepaskan diri dari substrat tersebut karena enzim tidak bereaksi dengan substratnya. Berikut teori tentang cara kerja enzim Induced Fit Theory Teori Ketepatan Induksi Sisi aktif pada enzim bersifat fleksibel yang mampu berubah bentuk sesuai dengan bentuk substratnya. Ketika enzim berinteraksi dengan substrat, enzim akan berubah bentuk menyesuaikan bentuk substratnya, sehingga terbentuk kompleks enzim substrat. Setelah terbentuk produk, enzim akan melepaskan diri dari substratnya. Induced Fit Theory Teori Ketepatan Induksi Lock and Key Theory Teori Gembok dan Kunci Teori ini berasal dari Fischer 1898. Enzim diumpamakan sebagai gembok yang memiliki bagian kecil dan bisa mengikat substrat pada sisi aktif enzim. Sedangkan, substrat diumpamakan sebagai kunci yang bisa berikatan dengan sisi aktif enzim. Lock and Key Theory Teori Gembok dan Kunci Pada enzim juga terdapat sisi alosterik yang diumpamakan sebagai sakelar yang bisa membuat kerja enzim meningkat maupun menurun. Jika sisi alosterik berikatan dengan inhibitor penghambat, maka aktivitasnya akan berkurang karena konfigurasi enzim mengalami perubahan. Tetapi, jika sisi alosterik berikatan dengan aktivator zat penggiat, maka enzim akan menjadi aktif kembali. Peran Enzim dalam Metabolisme Mempercepat suatu reaksi kimia tanpa ikut bereaksi Proses metabolisme dengan melibatkan enzim akan mempercepat suatu reaksi kimia. Sedangkan proses metabolisme dengan tidak melibatkan enzim akan memperlambat suatu reaksi kimia. Enzim sendiri tidak ikut dalam reaksi. Pada saat metabolisme melibatkan enzim, substrat akan berikatan dengan enzim. Kemudian enzim akan merubah substrat menjadi produk. Produk merupakan hasil akhir yang akan digunakan oleh tubuh. Semakin banyak enzim yang terlibat, maka akan semakin cepat pula reaksi kimia dalam proses metabolisme, sehingga tubuh dapat memperoleh energi lebih cepat dan dapat menjalankan aktivitas secara suatu produk yang diinginkan Meskipun enzim di dalam tubuh memiliki jumlah ribuan, tetapi banyak enzim yang tidak tertukar. Enzim juga dapat berubah bentuk menyesuaikan bentuk substratnya, sehingga diperoleh produk yang diinginkan. Misalnya, dari proses pemecahan amilum dapat diperoleh produk glukosa. Enzim hanya akan mengikat substrat pada sisi aktifnya Enzim di dalam tubuh dapat membedakan antara satu jenis enzim dengan jenis enzim lainnya, meskipun jumlah enzim di dalam tubuh ada ribuan. Pada teori gembok dan kunci, enzim diumpamakan sebagai gembok yang memiliki bagian kecil dan bisa mengikat substrat pada sisi aktif enzim. Sedangkan, substrat diumpamakan sebagai kunci yang bisa berikatan dengan sisi aktif enzim. Bisa digunakan berkali-kali Setelah terbentuk produk pada saat proses metabolisme, enzim akan melepaskan diri dan kembali ke bentuk semula. Kemudian enzim tersebut dapat melakukan proses kembali. Jadi, enzim memiliki peranan yang lama di dalam tubuh. Enzim dapat digunakan berkali-kali di dalam tubuh, tetapi ada juga enzim yang tidak dapat digunakan berkali-kali karena enzim telah rusak yang disebabkan adanya faktor tertentu, seperti perubahan energi dari aktifasi Proses metabolisme yang sedang berlangsung akan mengurangi energi yang ada dalam tubuh. Enzim berperan penting dalam proses tersebut untuk menurunkan energi aktifasi. Metabolisme akan berjalan lebih baik dan lebih cepat saat energi turun. Enzim berperan untuk membantu tubuh menghemat energi. Contoh pada saat kita memindahkan air menggunakan ember maka akan lebih cepat daripada menggunakan kedua tangan. Ember dapat menampung banyak air, sehingga membutuhkan sedikit energi dan proses lebih cepat. Sedangkan, menggunakan kedua tangan membutuhkan banyak energi dan proses yang lama untuk mendapatkan air satu ember. Ember diumpamakan sebagai enzim. Oleh karena itu, semakin banyak enzim yang bekerja, maka semakin cepat pula proses metabolisme pada tubuh. Menjaga Kekebalan Tubuh Kita Pada tubuh kita terdapat ribuan enzim yang bekerja untuk membantu proses kimiawi yang mampu membuat tubuh kita tetap bertahan. Enzim berperan penting dalam proses pembentukan zat kimiawi secara maksimal serta menjaga tubuh tetap sehat dan melindungi tubuh dari virus penyakit atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Proses kimiawi tersebut membuat tubuh dapat menghasilkan sebuah energi. Penghambatan Aktivitas Enzim Aktivitas enzim tidak semuanya berjalan dengan lancar, adakalanya mengalami gangguan atau penghambatan. Ion atau molekul yang menghambat aktivitas enzim yaitu inhibitor. Inhibitor dikelompokkan menjadi tiga jenis, diantaranya yaitu inhibitor alosterik, inhibitor reversibel, dan inhibitor tidak Alosterik Inhibitor alosterik adalah molekul zat penghambat yang berikatan pada sisi alosterik enzim. Inhibitor alosterik mengakibatkan sisi aktif enzim menjadi tidak aktif karena sudah mengalami perubahan bentuk. Inhibitor Reversibel Inhibitor reversibel terbagi menjadi tiga jenis hambatan, yaitu sebagai berikut 1. Inhibitor kompetitif hambatan bersaing Pada inhibitor kompetitif, zat-zat penghambat memiliki struktur yang serupa dengan struktur substrat, sehingga terjadi persaingan antara zat penghambat dengan substrat ketika akan berikatan dengan sisi aktif enzim. 2. Inhibitor nonkompetitif hambatan tidak bersaing Pada inhibitor nonkompetitif, zat penghambat berikatan pada sisi alosterik enzim yang mengakibatkan substrat tidak bisa berikatan dengan enzim guna membentuk kompleks enzim-substrat karena terjadi perubahan pada sisi aktif enzim. 3. Inhibitor umpan balik Pada inhibitor umpan balik, produk hasil akhir dalam suatu reaksi bisa menghambat aktivitas enzim, sehingga mengakibatkan reaksi kimia berjalan lambat. Jika produk disingkirkan, maka reaksi kimia akan berjalan lagi. Inhibitor Tidak Reversibel Inhibitor tidak reversibel terjadi karena hambatan ini bereaksi tidak reversibel dengan bagian tertentu pada enzim yang mengakibatkan perubahan bentuk pada enzim, sehingga aktivitas katalitik enzim akan berkurang atau menurun. Pada umumnya, inhibitor tidak reversibel terjadi karena adanya proses destruksi modifikasi suatu gugus enzim atau lebih yang ada pada molekul enzim. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim Suhu Temperatur Suhu dapat mempengaruhi aktivitas enzim. Suhu maksimum untuk aktivitas enzim pada manusia serta hewan yang berdarah panas yaitu ยฑ 37ยฐC, sementara pada hewan yang berdarah dingin yaitu ยฑ 25ยฐC. Pada suhu 0ยฐC, enzim tidak aktif, tetapi tidak rusak. Jika suhu dinaikkan hingga batas maksimum, maka akan terjadi peningkatan aktivitas enzim. Jika suhu melebihi batas maksimum, maka enzim akan rusak karena mengalami denaturasi protein. Zat-zat Penggiat Aktivator Adanya zat penggiat aktivator bisa meningkatkan aktivitas enzim, seperti garam-garam dari logam alkali yang berbentuk encer 2%โ€“5%, serta ion logam Mg, Co, Ni, Cl, dan Mn. Namun, proses kerja zat penggiat ini belum diketahui secara Derajat Keasaman Enzim memiliki pH maksimum yang bisa bersifat asam maupun basa. Pada umumnya, enzim pada manusia memiliki pH antara 6โ€“8, seperti enzim tripsin. Tetapi, ada pula enzim yang aktif pada kondisi asam, seperti enzim pepsin. Perubahan pH bisa menyebabkan terjadinya proses denaturasi yang dapat menurunkan aktivitas enzim, serta bisa mempengaruhi efektivitas sisi aktif enzim untuk membentuk kompleks enzim-substrat. Zat-Zat Penghambat Inhibitor Beberapa zat kimia bisa menghambat aktivitas enzim, seperti garam-garam yang mengandung sianida dan merkuri Hg. Inhibitor mengakibatkan enzim tidak bisa berikatan dengan substrat, sehingga tidak bisa menghasilkan suatu Enzim Sebagian besar konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi, yang berarti penambahan konsentrasi enzim menyebabkan kecepatan reaksi meningkat sampai diperoleh kecepatan konstan. Kecepatan konstan tercapai jika semua substrat telah terikat oleh enzim. Sekian artikel mengenai Peran Enzim dalam Metabolisme Lengkap Pengertian, Komponen, Sifat dan Cara Kerja Enzim. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi sobat baik untuk mengerjakan tugas maupun untuk sekedar menambah pegetahuan seputar enzim, pengertian enzim, komponen enzim, sifat-sifat enzim, cara kerja enzim, peran enzim dalam metabolisme, penghambatan aktivitas enzim dan faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim. Terimakasih atas kunjungannya. Peran Enzim dalam Metabolisme Lengkap Pengertian, Komponen, Sifat dan Cara Kerja Enzim MARKIJAR MARi KIta belaJAR Peranenzim di dalam metabolisme adalah untuk menghemat energi. Bisa Digunakan Berkali-kali Untuk maksud dari peran ini adalah enzim yang sudah bekerja saat melakukan proses metabolisme maka akan kembali ke bentuk semula. Untuk peran lainnya dari enzim bsa diketahui selanjutnya. Enzim yang sudah membantu proses kimiawi bisa kembali ke semula.
Mahasiswa/Alumni Universitas Atma Jaya Yogyakarta19 Agustus 2022 0839Jawaban yang tepat adalah B. katalase, menguraikan peroksida air. Enzim adalah biokatalisator yang dapat mempercepat suatu reaksi biologis. Salah satu sifat enzim adalah bekerja secara spesifik, artinya suatu enzim hanya bisa bekerja dan mengadakan perubahan pada substrat tertentu saja. Contohnya adalah enzim maltase yang hanya dapat mengurai maltosa menjadi glukosa, enzim katalase yang hanya dapat mengurai hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen, enzim protease yang hanya dapat mengurai protein menjadi asam amino, dan enzim lipase yang hanya dapat mengurai lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah B.
Contohsoal & pembahasan metabolisme sbmptn biologi ยท glikolisis: Contoh zimogen, aktivator dan enzim fungsionalnya yaitu. Contoh enzim dan hasil kerjanya yang berperan dalam metabolisme sel adalah Source: 1.bp.blogspot.com. Soal terdiri atas dua tipe soal yaitu soal pilihan ganda berjumlah 80 butir soal dan soal. Artikel ini menjelaskan mengenai pengertian enzim, fungsi, komponen penyusun, serta sifat-sifatnya. โ€” Tahu nggak sih, di dalam tubuh makhluk hidup itu terjadi begitu banyak reaksi kimia. Contohnya aja, di dalam tubuh kita, terjadi reaksi pemecahan zat-zat makanan untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Atau, di dalam tubuh tumbuhan yang terjadi reaksi fotosintesis. Nah, seluruh reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup itu disebut metabolisme. Reaksi-reaksi kimia metabolisme terjadi sangat cepat, dan ada hubungannya dengan kerja enzim. Wah, apa itu enzim? Yuk, langsung aja kita simak pembahasan berikut! Pengertian Enzim Enzim adalah senyawa kimia berupa protein yang berperan sebagai biokatalisator, di mana bio adalah makhluk hidup dan katalis adalah zat yang dapat mempercepat reaksi. Sederhananya, enzim adalah katalis yang membantu mempercepat reaksi biologis. Fungsi enzim adalah untuk mempercepat reaksi biologis, tanpa ikut bereaksi ya, teman-teman. Struktur Enzim Struktur enzim terdiri atas sisi aktif, yang merupakan tempat menempelnya substrat atau senyawa yang akan diubah oleh enzim. Nantinya, substrat ini akan mengalami reaksi kimia oleh enzim membentuk suatu produk atau hasil reaksi. Baca juga Benarkah Lidah Punya Area Tertentu untuk Mengecap Rasa? Nah, enzim di dalam tubuh kita tersusun atas dua komponen, yaitu apoenzim dan kofaktor. Gabungan antara apoenzim dan kofaktor dinamakan holoenzim. Lalu, bedanya apoenzim dengan kofaktor itu apa, ya? Apoenzim merupakan enzim yang tersusun atas senyawa protein dan merupakan jenis yang paling mendominasi dari semua struktur enzim yang ada. Sifatnya labil atau mudah berubah, serta kerjanya dipengaruhi oleh suhu dan pH. Sementara itu, kofaktor merupakan enzim yang tersusun atas senyawa nonprotein. Kofaktor enzim dibedakan menjadi dua, yaitu kofaktor organik, seperti vitamin, flavin, atau hem, dan kofaktor anorganik, seperti ion-ion logam Mg2+, Mn2+, atau Cu+. Ion-ion logam ini berfungsi sebagai pusat katalisis primer, tempat mengikat substrat, dan stabilisator agar enzim tetap aktif. Berdasarkan kekuatan ikatannya terhadap enzim, kofaktor organik dibedakan lagi menjadi dua, yaitu koenzim dan gugus prostetik. Koenzim adalah gugus yang ikatannya nggak kuat dan mudah untuk didialisis. Tugasnya memindahkan zat kimia dari satu enzim ke enzim lain. Contohnya, FADH, NADH, dan Vitamin B. Sementara itu, gugus prostetik adalah gugus yang terikat kuat pada enzim dan nggak mudah terurai dalam larutan. Contohnya FAD. Baca juga Macam-Macam Kelenjar Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan Sekarang, mulai paham kan tentang enzim dan komponen penyusunnya? Lalu, apa aja ya sifat-sifat enzim ini? Sifat-Sifat Enzim Secara umum, enzim memiliki enam sifat khas, lho! Keenam sifat ini antara lain adalah sebagai berikut 1. Enzim tersusun atas protein Komponen penyusun utama enzim tersusun atas protein, tapi tidak semua protein merupakan enzim. 2. Enzim merupakan biokatalisator Seperti dalam pengertiannya, enzim bersifat biokatalisator. Itu berarti, enzim hanya mengubah kecepatan reaksi dengan menurunkan energi aktivasinya. 3. Enzim bekerja secara spesifik Suatu enzim hanya bekerja pada substrat yang spesifik untuk membentuk produk yang spesifik juga. Dalam hal ini, kamu bisa membayangkan enzim sebagai โ€œkunciโ€ yang mempunyai bentuk khusus, sehingga hanya bisa membuka satu โ€œgembokโ€ aja. Contohnya, enzim amilase yang hanya bekerja pada substrat berupa amilum pati. 4. Enzim dapat digunakan berulang kali reusable Selama enzimnya nggak rusak, enzim bisa dipakai berulang-ulang karena nggak ikut bereaksi. 5. Enzim tidak ikut berubah menjadi produk Walaupun enzim bekerja untuk mengubah substrat menjadi produk, tapi enzim nggak ikut berubah menjadi produk juga, ya. 6. Kerja enzim bersifat bolak balik reversible Suatu enzim dapat melakukan reaksi dua arah, yaitu dari substrat menjadi produk atau produk menjadi substrat. Oke, teman-teman, itulah pembahasan mengenai enzim. Jadi, sekarang kamu sudah tahu ya kalau enzim itu merupakan katalis yang berfungsi untuk mempercepat reaksi kimia dalam tubuh kita. Nah, sebenarnya, materi enzim ini nggak cuma sampai di sini aja. Masih ada satu bahasan lagi, yaitu cara kerja enzim. Kalau kamu sudah nggak sabar mau lanjut belajar lagi, kamu bisa coba akses ruangbelajar, ya. Materinya sudah sangat lengkap, plus rangkuman dan latihan soal. Yuk, download aplikasinya sekarang! Referensi Irnaningtyas. 2018. Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta Penerbit Erlangga. Pujiyanto S. 2012. Menjelajah Dunia Biologi 3 untuk Kelas XII SMA dan MA. PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Artikel ini diperbarui pada 26 Agustus 2021.
Contohenzim dan hasil kerjanya yang berperan dalam metabolisme sel adalah . #enzim #sifat-sifat enzim #fungsi enzim #cara kerja enzim #struktur enzim #komponen enzim #jenis enzim 48 A maltase, pembentukan maltosa B lipase, menguraikan lemak C protease, pembentukan protein D glukase, pembentukan glukosa Kuis Terkait
Enzim adalah penguraian dari bentuk protein yang berperan besar sebagai senyawa yang reaksinya terus menerus bergerak dan mendukung terjadinya metabolime untuk mempercepat proses kimia didalam adalah penjelasan mengenai jenis jenis enzim 1. Enzim metabolik โ€“ Enzim yang bekerja mengatur, mengontrol dan mengelola kesehatan tubuh melalui jaringan tubuh, sel darah dan organ, yang berfungsi sebagaiPertumbuhan, perkembangan dan perbaikan selMemelihara semua jaringan organ banyaknya reaksi yang saling berbeda namun dilakukan dalam waktu yang sama2. Enzim makanan โ€“ Enzim yang mengandung zat nutrisi yang berasal dari buah buahan, sayuran hijau dan orange serta dari sumber makanan tambahan lain yang berfungsimenghancurkan zat proteinmelumatkan lemakmemecah karbohidrat dan nutrisi lain menjadi senyawa dan partikel kecil bermanfaat yang dapat diserap tubuh secara simbolik3. Enzim Pencernaan โ€“ Enzim pencernaan manusia yang bertugas menghancurkaan daan mencerna segala makanan lalu menyerap nutrisinya untuk disebarkan keseluruh jaringan pencernaan ada 4 bagian , diantaranyaEnzim amilolitik yaitu enzim yang berperan dalam proses peleburan karbohidrat dan sari tepung gulaEnzim Lipolitik yaitu enzim yang berperan dalam proses peleburan asaam lemak dan gliserolEnzimProteolitik yaitu enzim yang berperan dalam proses peleburan protein asam aminoEnzim Nucleolytic yaitu enzim yang berperan dalam proses peleburan Asam nukleat4. Enzim Renin โ€“ Berkaitan dengan kelenjar penghasil enzim diseputar dinding lambung yang berguna untuk menyimpan protein dan nutrisi lain yang ada pada produk susu agar manfaatnya dapat disebarkan keseluruh bagian Enzim pepton โ€“ Mempunyai kemampuan menhancurkan dan memecah protein komplek agar dapat berubah menjadi molekul molekul Enzim pepsin โ€“ Enzim penting yang terletak didalam lambung yang berguna untuk merubah protein dan nutrisi lainnya agar dapat diserap dengan baik lalu disebarkan keseluruh jaringan Enzim Tripsin โ€“ Enzim yang mampu mengubah pepton menjadi zat asam amino yang berguna untuk proses penyerapan protein oleh jaringan usus8. Enzim Sukrase โ€“ Enzim yang mampu mengubah sukrose menjadi glukosa dan fruktosa yang sederhana. keberadaan enzim ini dihasilkan lewat saluran getah usus halus9. Enzim Ptialin โ€“ Enzim yang terletak diseputar rongga mulut yang terletak pada kelenjar air berguna menagatur dan mengontrol zat tepung atau pati menjadi glukosa yang naantinya diubah menjadi sebuah energi10. Enzim Laktase โ€“ Enzim yang menyusun sekaligus mengatur jalnnya enzim menjadi laktosa menjadi galaktosa dan glukosa. kedua enzim tersebut akan diserap menjadi nutrisi yang dibutuhkan oleh semua jaringan yang ada didalam Enzim Peptidase โ€“ Enzim yang akan keluar bersama getah usus halus dan mengubahnya menjadi sari protein penting yang dibutuhkan jaringan Enzim Isomaltase โ€“ Enzim yang dihasilkan oleh getah usus agar dapat menggabungkan zat maltase menjadi kameltosa yang lebih Enzim Ribonuklease โ€“ Enzim yang mampu melakukan penggandaan atau replikasi DNA enzim yang sudah pasti menghasilkan Enzim lipase โ€“ Fungsi enzim lipase yang bertugas menghancurkan dan mencerna makanan lemak dan lipid untuk menjaga dan melindungi kantung empediu agar tetap dalam keadaan Enzim Katalse โ€“ Berfungsi melindungi dan menjaga hati serta menetralisir gerak dan pertumbuhan semua racun yang ada pada tubuh. Jika organ hati mengalami gangguan maka racun yang memasuki tubuh sulit untuk dinetralisir dan dibuang lewat urin dan Enzim Arsinase โ€“ Berfungsi menyupali dan menyebarkan asam amino arginin menjadi ornitin dan urea. Sifat zat ornitin sangat membatasi dan membelenggu amonia dan karbon dioksida yang bersifat racun. Kemudian Ornitin dinetralisir oleh hati agar racun daapat segera dihilangkan. baca fungsi hati17. Enzim Troponin โ€“ Berfungsi mengontrol dan mengatur otot jantung untuk merespon sinyal yang diterima untuk reaksi atau Enzim Aminotransferase alanin โ€“ Enzim yang ada pada sel hati, otot jantung, ginjal dan otot rangka yang berfungsi melindungi dan meningkatkan kesehatan tubuh dengan cara mereka masing Enzim Lisozim โ€“ yang berfungsi untuk menyaring, menghambat sekaligus membunuh bakteri dengan cara menghancurkan dinding selnya. Enzim yang berperan sebagai anti bakteri ini terdapat pada cairan mulut salivaASI air susu ibuCairan keringatAirmataCairan minyak alami yang ada dibawah kulit20. Enzim yang ada pada lensa mata โ€“ Enzim yang ada pada lensa mata berfungsi melindungi dan mempertahankan fungsinya pada bagian bagian mata dari degenerasi. Tetapi seiring bertambahnya usia Enzim akan menurun kualitas fungsinya sehingga menyebabkan perubahan kimia terhadap protein yang menjadikan koagulasi seperti kabut putih yang menghalangi penglihatan serta jalan masuknya cahaya kedalam retina. ini biasa terjadipada mata katarakMata keruhRabun ayamRabun senjaRabun jauhRabun dekat21. Enzim Lizosim โ€“ Lizosim adalah sekumpulan protein yang ada pada air mata yang bermanfaat untuk melemahkan, menurunkan dan mematikan aktifitas kinerja dari bakteri, karena air mata dapat bertindak sebagai anti biotik alami yang lebih ampuh daripada obat mata. Lizosim bertindaak sebagai anti kekeringan yang mampu melumasi permukaan retina agar tetap lembab dan terhindar dari iritasi akibat masuknya debu dan partikel kecil Enzim Bradikinin โ€“ Enzim Bradikinin mampu mempengaruhi kelenjar keringat yang menyebabkan cairan keringat mengurai dalam bentuk garam dan urea dari dalam kapiler darah kemudian dikirim melalui permukaan kulit dan terbentuklah yang namanya keringat. Cairan keringat bermanfaat sebagai penyembuh luka, pengontrol keseimbangan kelembaban kulit dan dapat memblokir aktifitas bakteri. Cairan keringat dapat bertindak sebagai antibiotik alami yang lebih baik daripada pemakaian hand body Enzim Lisozim โ€“ Air susu ibu bersifat penyembuh alami yang lebih ampuh daripada imunisasi bayi yang biasa dilakukan oleh manusia, karena ASI sarat dengan nutrisi yang sanggup memberikan pertahanan dan perlindungan kuat terhadap kesehatan dan pertumbuhan bayi, mampu mengatasi infeksi melalui sel fagosit pembunuh sel bakteri dan Imuniglobulin antibodi. ASI mengandung dari berbagai bentuk zat kekebalan tubuh yang bisa dijadikan antibiotik alami dan kinerjanya didukung oleh kinerja enzim Lisozim dan bahkan Enzim Lisozim sudah menjadi bagian yang mengikat dari ASI yang gunanya agar ASI selalu sehat dan terhindar dari serangan Enzim yang ada pada minyak alami kulit โ€“ Kulit adalah benteng untuk menghambat dan memperlambat aktifitas pertumbuhan virus dan bakteri. Kemudian ada enzim yang menyertai minyak alami kulit yaitu Enzim fagosit yang fungsinya membunuh bakteri dengan zat antibiotiknya. Bagian bagian kulit memiliki minyak alami yang tersembunyi dibawah kulit dekat sel kolagen yang berfungsi untuk melembabkan kulit didalam kondisi cuaca apapun dan mengatur volume keringat agar racun yang keluar bersama keringat dapat segera disaring agar tidak menjadi tumpukan Enzim saliva yang ada pada air liur โ€“ Air liur berfungsi mempercepat dan mempermudah penghancuran dan pencernaan yang terjadi secara kimiawi. Air liur mampu mempercepat pembuhan luka dan memperbaiki jaringan kulit yang rusak karena infeksi, karena cairan air mengandung antibiotik alami. baca fungsi air liur dalam proses pencernaanFaktor Pendukung Kinerja Enzim Fungsi enzim sangat kompleks karena pencernaan dan penyerapan metabolisme, penguraian racun, detoksifikasi dan kemampuan sel mati yang dapat mengganti jenis jenis sel selnya dengan yang baru adalah hasil nyata dari fungsi enzim. Enzim bekerja saling berkaitan satu sama lainnya secara terus menerus dan akan ada penurunan fungsi jika salah satu enzim yang ada dalam tubuh mengalami karena itu enizim memiliki faktor pendukung pada kinerja enzim 1. Konsentrasi โ€“ Semakin besar dan kuat konsentrasi enzim maka waktu yang dibutuhkan untuk reaksi semakin kuat dan cepat semakin besar dan kuat konsentrasi substrat maka semakin kuat dan cepat kerja Keseimbangan pH โ€“ Enzim selalu bekerja pada pH yang ideal dan bersifat netral misalnya pada enzim pepsin yang bekerja pada pH asam sedangkan enzim tripsin bekerja padaa pH yang biasa biasa Adanya logam berat โ€“ Enzim enzim dalam tubuh akan rusak dan tidak berfungsi jika bercampur logam Ag, Zn, Cu, Cd dan Adanya logam biasa โ€“ Enzim enzim akan merespon dengan baik jika bercampur dengan ion logam golongan Mg, Mn, Ca, dan Fe5. Suhu yang ideal โ€“ Enzim bekerja dengan baik pada suhu ideal berkisar 30 sampai 40 derajat celsius , tetapi dibawah suhu tersebut enzim akan mengalami kehancuran, kerusakan dan bahkan bisa tidak pada sistem pencernaan Enzim amilase yang berfungsi mengubah zat tepung atau pati menjadi maltosaEnzim Renin yang diproduksi oleh kelenjar yang menghasilkan enzim yang terletak di dinding lambungEnzim pepsin yang bertugas menghancurkan protein menjadi peptonEnzim Amilase yang diproduksi oleh kelenjar air liur pada mulut dan kelenjar pankreasEnzim karbohidrase pankreas berfungsi untuk mencerna Amilu kemudian mengubahnya menjadi senyawa sejenis disakaridaEnzim Maltase yang menguraikan maltosa menjadi bentuk glukosaEnzim Laktase yang mengubah laktosa menjadi bentukan galaktosa dan gula glukosaEnzim Sukrase yang mengubah bentukan sukrosa enjadi fruktosa dan gula glukosaEnzim Peptidase yang menguraikan pepton berubah menjadi asam aminoEnzim Lipase yang menguraikan lemak menjadi gliserol dan asam lemak yang sederhanaEnzim Enterokinese yang mengubah bentukan tripsinogen menjadi tripsinFaktor pemicu terganggunya sistem pencernaanGastritis yaitu peradangaan yang sudah parah yang terletak pad dinding lambung yaang menyebabkan kadar asam klorida pada lambung naik secara adnya infeksi dan peradangan yang disebakan penyakit hepatitisTerjadinya diare karena selaput dinding bagian bagian usus besar mengalami luka lalu iritasi dan menjadi Sambelit yaitu terjadi pengerasan dan pembekuan yang sulit untuk dikeluarkan yang disebkan kurangnya mengkonsumsi buah dan Apendisitis yaitu gangguan yang menyebabakan peradnagn apendisitis yaang sudah parah, penyebabnya infeksi pasa saluran usus Hemoroid yaitu penyakit ambeien yang terjadikarena pembengkakan pada pembuluh vena disekitar pernyakit mag yang kronis yaitu terjadinya luka pada dinding lambung yang menimbulkan nyeri perih , mual, muntah dan bakhan terserang perut kembung. Asam lambung cenderung naik jika mengkonsumsi makanan yang mempunyai kadar aasam dan gas yang berlebihan dan juga bisa dikarenakan stres yang lambung teritaasikarena faktor kuman , toksin dan kelelahan pada tubuh. Kondisi seperti dapat merangsang pelepasan zat HCL di lambung , jika kadar HCL terlalu banyak maka selaput lendir lambung akan menderita atau kekurangan zat gizi pada tubuh. kondisi kurang gizi dapat menyebabkan pembentukan enzim pencernaan menjadi terganggu , kacau dan kinerjanya jadi melambat. ini disebabkan karena sel sel pankreas Atropi kehilangan terlalu banyak reticulum endoplasma atau penyakit kurang proteinCara untuk meningkatkan kesehatan enzim Berikut adalah cara untuk meningkatkan kesehatan enzim yang ada di dalam tubuh Mengkonsumsi karbohidrat ramah Kentang rebus, Beras merah, roti gandum, Ubi jalar merah, Ketela pohon, Jagung rebus, Makanan jenis Oat Sereal yang terbuat dari buah buahan dan sayurannMengkonsumsi kacang kacangan yang ramah Kacang tolo, Kacang merah, Kacang kedelai, Kacang wijen, Kacang polong, Kacang mete, Kacang hijauMengkonsumsi daging ikan Ikan salmon, Ikan sarden, Ikan kakap, Ikan mas, Ikan Bandeng, Ikan gurame, Ikan tunaMengkonsumsi buah buahan Buah pir, Buah kiwi, Kelapa muda, Buah naga, Buah pir, Anggur, Pisang, Tomat, Jambu biji, Buat bit, Buah naga, Wortel, AlmondMengkonsumsi sayuran Sawi, Seledri, Daun selada, Brokoli, Bok choi sawi hijau, Daun pepaya, Daun kangkung, kembang kol, Buncis, Bayam merahSifat dinamis pada enzim Sebagai protein โ€“ Enzim adalah protein yang dipengaruhi oleh suhu dan pH. Pada suhu yang ideal kinerja enzim akan mengalami keseimbangan yang optimal ketika menghasilkan reaksi kimia yang berbeda beda. Berperan sebagai biokatalisator โ€“ yaitu zat yang dapat melakukan proses reaksi kimia dengan cepat dan juga lambat, namun zat tersebut justru tidak ikut ketika proses sedang berlangsung. Dapat mengurangi atau membatasi energi aktivasi โ€“ yaitu dapat menaikkan volume kecepatan reaksi yaitu meperlemah energi aktivasi yang sangat diperlukan untuk memulai reaksiEnzim bekerja secara spesifik โ€“ satu jenis enzim hanya bekerja untuk satu substrat saja. sebagai contoh enzim maltase hanya daapat menghancurkan maltosa kemudian mengubahnya menjadi mampu bekerja bolak balik secara konsisten โ€“ Enzim mempunyai kemampuan menjalankan funginya mengatur, menjaga serta membentuk substrat dari pengaturnya dengan cara berjalan lalu kembali lagi terus menerus seperti itu dengan Kerusakan pada Enzim Akibat terpapar radikal bebas yang berlangsung terus menerus dapat membuat fungsi enzim mengalami kemunduran. Inilah yang menyebabkan kerusakan pada enzim, diantaranya1. Terjadi kelainan pada sistem metabolisme Autoksidasi yaitu Proses metabolisme yang menderita ketidakseimbangan berasal dari hemaglobin, thiol, mioglobin, Enzimatik yaitu Proses mengumpulnya jumlah radikal bebas yang baanyak misalnya Lipoxygenase, Xanthine oksidase, Amino acid oxidasi, prostaglan synthase dan Aldehyde oxidasiRespiratory burst yaitu Proses pada membran sel yang memproduksi superoksidasi lalu H2O2 yang terjadi karena adanya superoksida dengan reaksi bersama generasi OH dan HOCL oleh bakteri dan kuman2. Fungsi sel darah terjadi infeksi dan peradanganKarena monosit dalam jumlah banyak atau sangat sedikit didalam tubuh tergantung dari daya tahan seseorang. monosit dalam jumlah yang besar merupakan tanda tanda ada infeksi yang sedang berlangsung. peradangan ini biasanya dapat dijumpai pada infeksi Tuberkulosis paru paru pada penderita penyakit TBC. Karena adanya galaktosemia yaitu Penyakit yang disebabkan kadar galaktosa yang terlalu kuat dan banyak didalam darah yang disebabkan karena kekurangan enzim galaktos3. Tubuh kekurangan zat kaliumKalium bermanfaat untuk melindungi dan memperlancar fungsi jantung, kontraksi otot, fungsi otot , dapat mengubah glukosa menjadi glikogen yang sederhana serta menjaga dan mempertahankan kekuatan dan keseimbangan elektrolit dan kadar keasaman didalam Karena Kerusakan DNARadikal bebas selalu menyerap elektron yang ada pada sel disemua jaringan tubuh, akibatnya terjadi perubahan pada struktur DNA yang menyebabkan mutasi. Jika terjadi bertahun tahun maka akan muncul sel Karena penggunaan obat obatanPemakain obat obatan yang mempunyai kadar kimia berat dapat melemahkan sekaligus menurunkan jumlah monosit didalam jaringan tubuh, misalnya obat yaang dipakai dalaam proses kemoterapi sel kanker. Pemakaian obatan golongan Kostikosteroid yang biasa digunakan untuk meringankaan rasa nyeri dalam infeksi atau peradangan yang terjadi didalam Karena mengkonsumsi alkoholKetika alkohol masuk kedalam pencernaan dalam jumlah yang besar akan melibatkan enzim sitokrom yang terletak didalam mikrosom. Alkohol akan diproses menjadi Asetaldehid lalu diproses lagi menjadi Asetat oleh Aldehid dehidrogenase didalam mitokondria, akibatnya jaringan sel dan enzim menjadi Mengkonsumsi makanan basiHal lain yang mnembuat enzim rusak adalah karena menyantap makanan yang sudah rusak atau basi yang kemungkinan besar terjadi pembusukan lalu memproduksi racun didalam usus Karena radiasi ultravioletRadiasi ultraviolet yang terus menerus mengakibatkan sprektum radiasi optik akan diserap tubuh dan akan mempengaruhi kerja enzim lalu mengurangi kemampuan enzim untuk memperbaiki dirinya sendiri ketika terjadi ketidak Penggunaan pestisidaZat racun yang ada pada pestisida mampu memblokir kinerja enzim sehingga mengakibatkan jumlah Asetylkholin meningkat kemudia bergabung dengan reseptor Muskarinik dan Nikotinik didalam sistem saraf pusat pada bagian bagian otak, hal ini dapat berpotensi besar menimbulkan keracunan yang mengakibatkan ketidaknormalan fungsi enzim didalam Karena terpapar Sinar XTerpapar sinar X sama bahayanya seperti terapi kemoterapi. Kerusakan sel karena paparan sinar X akan sangat mempengaruhi fungsi jaringan dan fungsi enzim yang mengakibatkan melemahnya kemampuan untuk menjalankan funsinya dengan Karena terpapar radikal bebasRadikal bebas sangat mudah mempengaruhi lalu merusak kinerja enzim dan jaringan lain didalam tubuh setelah berlangsung bertahun tahun, Radikal bebas sebenarnya terdiri dari dua golongan diantaranyaRadikal bebas Endogen yang ada didalam tubuh kita sendiri โ€“ Radikal bebas yang dihasilkan oleh tubuh sendiri yaitu Aiutoksidasi, Oksidasi enzimatik, Respiratory Burst Contohnya Radikal bebas yang tersusun didalam jaringan sel tubuh ketika kita bernafas yang memiliki efek negatif berupa Proses pembakaran, oksidasi dan aktifitas olahraga yang dilakukan berlebihanRadikal bebas Eksogen yang ada diluar tubuh โ€“ Radikal bebas yang dihasilkan dari penggabungan partikel partikel kecil berbahaya yang melayang layang diudara atau karena penyembuhan suatu penyakit yang melibatkan obat obatan tertentu serta alat terapi, Contohnya Genetika keturunan , Radiasi kemoterapi, Polusi udara dan kelembaban, Semua yang berbentuk asap asap rokok, asap kendaraan dan lain lain, Radiasi Elektromagnetik Sinar gaamma, photon, neutron dan lain lain, Olahraga berlebihan biasa terjadi karena ingin cepat kurus. Paparan radikal bebas jika terus menerus menimpa tubuh maka berpotensi menyebabkan kerusakan sel serta enzim tubuh, Akibatnya mengurangi sel dan enzim untuk bisa beradaptasi kembali pada kondisi lampu listrik dengan daya yang sangat kuat dan terang juga berpotensi sama buruknya dengan sinar matahari yaitu mampu merusak pigmentasi pada kulit dan lampu dapat masuk kategori sebagai radikal bebas, karena cahayanya yang kuat memiliki efek ultra violet berbahaya. Untuk menghindari dampak buruknyaAgar denyut jantung lebih teraturMenjadikan metabolisme agar lebih dari dehidrasiKetika tidur malam sebaiknya lampu di matikan agar menghindari proses penggelapan terhadap kulitAkibat menggunakan enzim secara berlebihanKebiasaan mengkonsumsi narkoba menimbulkan peningkatan enzim pangkal yang menyebabkan tubuh membentuk sebuah toleransi pada zat zat bersifat racun yang ada dalam yang ditimbulkan diantaranyaTubuh akan mengalami kesulitan dan tersendat sendat dalam melindungi sekaligus mempertahankan homeostasis yaitu keseimbangan sistem akan mengalami kesulitan mempercepat pemulihan pada sel yang rusak dan memperbaiki ketidaknormalan sel selnya sendiriTubuh akan mengalami kesulitan menjaga dan mengatur sistem saraf dalam tubuhTubuh akan mengalami kesulitan untuk menjaga sistem endokrin agar tetap normalTubuh akan mengalami kesulitan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuhTubuh akan mengalami kesulitan dan tersendat sendat dalam melindungi sekaligus mempertahankan homeostasis yaitu keseimbangan sistem racun pada narkoba akan diserap dalam lambung dan usus lalu mengendap didalam hati lalu diproses secara kimia mengalir masuk pada jaringan otak yang dapat menimbulkan saraf pusat putus, jika ini terjadi akan menyebabkan sakit jiwa, pelupa, terserang penyakit pikun alzheimer dan tidak bisa berfikir maksimal enzim mendapat dukungan dari beberapa Kofaktor aktifKofaktor Prostetik โ€“ Kofaktor prostetik adalah zat yang melekat dengan kuat pada enzim apapun yang ada dalam tubuh yang selalu menyuplai kekuatan daan kelancaran kinerja enzim. Misalnya Molekul berbentuk bulatan pipih yang didalamnya terkandung banyak besi. Molekul tersebut adalah prostetik dari bentukan sitokrom oksidase, enzim katalase dan peroksidaseKofaktor Ion organik โ€“ Kofaktor ion organik adalah zat yang melekat dengan kuat pada enzim dan substrat komplek sehingga fungsi enzim lebih cepat dan Koenzim โ€“ Kofaktor Koenzim adalah zat yang mengandung ribose yang berguna menyusun sifat dari reaksi aktifnya.
tkTt.
  • f8tfnov9d4.pages.dev/564
  • f8tfnov9d4.pages.dev/570
  • f8tfnov9d4.pages.dev/396
  • f8tfnov9d4.pages.dev/174
  • f8tfnov9d4.pages.dev/181
  • f8tfnov9d4.pages.dev/68
  • f8tfnov9d4.pages.dev/496
  • f8tfnov9d4.pages.dev/555
  • enzim dan hasil kerjanya yang berperan dalam metabolisme sel yaitu